Tampilkan postingan dengan label kumpulan karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kumpulan karya. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juni 2011

Meniru Yang Kreatif

Memiliki naskah yang orisinil merupakan kebanggaan dan keinginan setiap penulis. Tidak ada penulis yang mau dituduh menyontek, menjiplak, plagiat (alias tukang nyolong). Bahkan penulis yang benar benar plagiat pun akan menggeleng keras keras, sebab tuduhan itu memang tidak terhormat sekali. Wajar saja, sejak mulai bersekolah kita selalu diajarkan untuk tidak mencontek.
Sayangnya tidak semua orang bisa memiliki kemampuan untuk menulis sesuatu yang orisinil dan unik. Tidak dapat dipungkiri kemampuan setiap orang memang berbeda. Ada orang yang sanggup menulis masterpiece dalam sekejap mata. Sedangkan ada yang menulis selembar surat buat pacaranya saja, sampai menghabiskan kertas satu rim. Tulisan ini tidak akan mengajarkan bagaimana menghasilkan suatu naskah yang orisinal. Tetapi malah mengajarkan untuk menjadi peniru - namun bukan sembarang peniru - melainkan peniru yang kreatif.
Mari kita belajar dari pengalaman bangsa Jepang, bangsa yang saat ini sudah sangat maju dan menjadi tolok ukur perkembangan teknologi. Padahal kalau kita kembali ke tahun 1945, Jepang hancur lebur. Perekonomian hancur dan harga diri sebagai bangsa pun remuk redam. Tapi perlahan lahan dia mulai bangkit dengan meniru. Ia memproduksi barang yang mirip dengan buatan produk negara maju lain, tapi dengan beberapa modifikasi sederhana. Mungkin beberapa oranmg masih ingat akan tahun 1980-an ada stigma kalau “Made in Japan” adalah barang yang modelnya boleh keren tapi tidak awet. Tapi dari situ pelan pelan Jepang mulai belajar menginovasi diri, dan sekarang malah menjadi inovator yang disegani.
Jadi peniru bukanlah hal yang dilarang. Kita sendiri kan tiruan dari orang tua kita, iya kan? Kalau tidak ada yang boleh meniru, penjual ayam goreng cuma ada satu sedunia. Tetapi faktanya setiap orang bisa menjual ayam goreng dengan gaya dan bumbu ala masing masing. Namun ada syaratnya yaitu jangan jadi sembarang peniru, jadilah peniru yang kreatif. Jika kamu cuman menjiplak, ya siap siaplah untuk dihujat seluruh dunia. Untuk itu, pakai jurus jitu peniru yang kreatif yaitu strategi ATM. Strategi ini dikenal dengan baik di dunia bisnis dan dapat diterapkan di dunia tulis menulis. ATM = Amati, Tiru dan Modifikasi.
Amati
Jika kamu berminat menulis bidang tertentu, carilah beberapa buku yang laris di bidang itu. Baca, amati dan telaah apa yang mengakibatkan buku itu laris. Cari keunggulan apa yang dimilikinya. Cari tahu pula kekurangannya. Pendek kata disini kamu meneliti peluang menulis topik yang sama dengan cara berbeda
Tiru
Tentu saja kamu harus tahu etika dan sejauh mana yang bisa diambil, dikutip atau diadaptasi. Selama kamu bisa menjaga hal ini dan selama kamu tidak asal comot seperti kasus sinetron Indonesia. Sebagai panduan, yang perlu kamu tiru adalah esensi tulisan yang ingin ditiru. Seperti ketika mencoba membuat ayam goreng dengan bumbu tepung ala sendiri atau mencoba sesuatu yang liar misalnya disajikan dengan bumbu petis.
Contoh novel yang mengambil esensi cerita lain misalnya Kung Pao Chiken Loveyang ditulis oleh La Mian. Esensi atau topiknya adalah bagaimana kalau cowok yang kita cintai sebenarnya adalah mafia. Topik ini sebenarnya sudah diangkat ke dalam berbagai film, termasuk film drama asia seperti Married To The Mafia. Bahkan mungkin film ini pun terinspirasi oleh film barat Married to The Mob yang ceritanya tentang seorang gadis bule yang suaminya ternyata seorang mafia Italia. La Mian menulisnya dengan baik, mengembangkannya dengan unsur budaya Sunda, dan mencoba menusukkan gaya tulisannya sendiri. Intinya, Cobalah menulis ulang sebuah topik dengan gaya kamu sendiri. Ini penting, Jangan meniru mentah mentah teknik atau gaya orang lain. Make it personal!
Modifikasi
Kamu harus memberikan sesuatu yang baru pada apa yang kamu tulis. Berdasar pengamatan sebelumnya misalnya kamu menulis dengan sudut pandang yang berbeda, memfokuskan pada sub topik tertentu, mengadaptasi dengan nilai nilai lokal, menambahi dengan pengetahuan, membuat sanggahan atau malah dukungan pada topik tersebut dan lain lain.
Tidak semua bisa menjadi kecap nomor satu, karena memang cuma ada satu yang bisa. Inti dari tulisan ini adalah mungkin kamu tidak bisa menulis sesuatu yang orisinal, tetapi kamu bisa menulis sesuatu yang sudah pernah ditulis orang lain dengan gaya kamu sendiri, lebih baik berbeda, dan memberikan nilai tambah pada orang lain. Ingat ATM = Amati, Tiru, Modifikasi. Jangan ATP = Amati, Tiru, Persis!

Senin, 23 Mei 2011

Hadiah...Apa yang terindah??


Aneka hadiah ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu ,
delapan (8) macam hadiah ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

* KEHADIRAN *

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah hadiah yg tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi
perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. D engan demikian, kualitas kehadiran juga penting.
Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
* *
* MENDENGAR *

Sedikit orang yang mampu memberikan hadiah ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang
mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan
saling mendengarkan. Berikan hadiah ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara
tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan
Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis
baginya.

* DIAM *

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum,mengusir,atau membingungkan orang.
Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika
sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

* KEBEBASAN *

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu".
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab
atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

* KEINDAHAN *

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil
indah dan rupawan juga merupakan hadiah lho. Bahkan tak salah jika Anda meng hadiah kannya tiap hari!
Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di
rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.

* TANGGAPAN POSITIF *

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita.
Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,
berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi
Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
permintaan maaf) adalah hadiah indah yang sering terlupakan.

* KESEDIAAN MENGALAH *

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya
Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan
itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan hadiah "kesediaan mengalah". Okelah, Anda
mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarut- larut?


Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada
manusia yg sempurna di dunia ini.
* *
* SENYUMAN *

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita.
Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Senin, 09 Mei 2011

Arti Sebuah Pertemanan

Tadi malam ketika saya sedang berleyeh-leyeh, beristirahat setelah melakukan rutinitas olah raga sore saya, seorang teman mengirimkan pesan singkat melalui telepon genggam.
Dia berkata (dan saya kutip tepat seperti yang ia katakan) : “I don’t agree with ‘friends come and go’. They COME when u use ur heart,they GO when u use ur Ego”.
Kalimat pendek tersebut kemudian berbuntut pada percakapan di telepon dan juga rantaian pesan singkat dengan sang teman sampai dengan esok paginya.
Kalimat pendek itu adalah kalimat yang cukup menggugah nurani saya dan merangsang pikiran untuk menganalisanya.
Kenapa?
Karena saya adalah individu yang mempercayai bahwa di kehidupan yang fana ini tidak ada suatu hal yang permanen.
Semua pasti berubah.
Dengan kata lain, ya tentunya, akan tiba masa dimana teman-teman yang selama ini hadir dan datang dalam hidup kita akan pergi kok!
Tetapi kemudian seiring dengan rentetan diskusi tadi dengan sang teman, tiba-tiba saya sampai pada satu titik kesimpulan yang berbeda.
Segala hal sudah pasti berubah dalam kehidupan kita ini.
Pada satu masa akan ada teman yang datang dan ketika kedua belah pihak merasakan kecocokan maka hubungan tersebut pun dapat berlanjut.
Kita kemudian menjalin pertemanan dengannya, menghabiskan waktu bersama, tertawa dan bahkan menangis bersama, melakukan beragam segudang aktifitas bersama tanpa menyadari waktu kebersamaan tersebut tetap berjalan serta berlalu.
Tidak menyadari waktu yang terus berjalan tersebut sampai kemudian tiba pada satu titik dimana konflik mungkin saja muncul.
Perjalanan yang paling mulus pun pastilah memiliki lubang, sekecil atau sebesar apapun juga.
Ketika lubang itu hadir dalam hubungan pertemanan yang terjalin, argumen pun mulai bermunculan.
Masing-masing pihak berkutat akan keyakinan bahwa dirinya lah yang paling benar.
Terkadang bahkan argumen itu bahkan tidak ada dan keduanya memilih untuk diam seribu bahasa tanpa merasa perlu untuk mengucapkan satu patah kata pun.
Ketika itu yang terjadi lalu apa yang akan dilakukan??
Saya percaya dari dua pilihan saja yang tersedia disini, inilah saat dimana kita dapat menggunakan hak kita untuk memilih secara bebas pilihan yang tersedia.
Kita dapat bertindak berdasarkan hati kita.
Atau kita dapat lebih memilih untuk bertindak mengikuti Ego kita.
Pada titik inilah, pertemanan yang terjalin selama itu akan tiba pada masa-masa ujian.
Akankah pertemanan tersebut dapat dipertahankan atau akankah ia usai begitu saja.
Pertemanan itu sendiri sudah tentu melibatkan paling sedikit dua pihak.
Dan ketika sudah ada lebih dari dua pihak yang terlibat berarti lebih banyak pula pikiran, perasaan serta perilaku yang berbeda-beda yang terlibat.
Saya tentunya tidak dapat menuntut pihak lain untuk benar-benar memiliki pikiran, perasaan dan tindak tanduk yang sama dengan saya.
Berdasarkan hal itulah maka saya tidak terlalu setuju dengan kalimat pertama teman saya :
Buat saya teman memang pasti akan datang dan pergi.
Namun saya setuju sekali dengan kalimat keduanya :
Ketika saya mampu untuk mendengarkan kata hati saya pertemanan yang terjalin dapat tetap dipertahankan, sedangkan ketika saya berkutat dengan Ego saya maka pertemanan tersebut dapat tiba pada titik akhir.
HANYA SAJA, ini bukanlah kondisi yang sudah pasti!
Saya bisa saja sudah lebih banyak menggunakan hati saya dan mencoba mengatasi kondisi yang ada sebijak mungkin, tetapi tetap saja sang teman memutuskan untuk beranjak pergi.
Saya bisa pula ngoyo menggunakan Ego saya tapi sang teman dengan setia tetap berada di samping saya.
Hal itu bergantung pada pilihan mereka dan pilihan mereka semata toh.
Sehingga saya sampai pada kesimpulan bahwa dalam konflik yang muncul, serta dalam usaha untuk mempertahakan jalinan pertemanan yang ada, selama saya sudah yakin bahwa saya telah melakukan setiap usaha sebaik mungkin secara bijak mengikuti kata hati yang ada, maka apapun yang kemudian menjadi pilihan teman saya dan segala tindakan yang dilakukannya sama sekali bukan urusan ataupun kuasa saya.
Dia dapat saja beranjak pergi.
Dia juga dapat saja tetap tinggal.
Semua hal tersebut benar-benar murni merupakan pilihannya & pilihannya semata.
Saya hanya dapat memastikan bahwa saya telah berbuat semaksimal mungkin (maksimal berdasarkan penilaian saya tentunya, karena kondisi maksimal bagi setiap orang memiliki arti yang sangat subyektif).
Lagi pula terkadang waktu untuk bersama-sama sudah berakhir.
Setiap pihak yang selama ini terlibat bersama sudah tiba pada sebuah persimpangan dan masing-masing pihak harus mengambil jalur yang berbeda.
Ketika kita enggan untuk saling melepaskan, kita malah akan terhambat dan berkutat terus-menerus di persimpangan tersebut yang menyebabkan kita tidak bisa lagi meneruskan perjalanan kita untuk terus belajar berkembang menjadi individu yang lebih baik dalam hidup ini.
Jadi sekali lagi, saya berpikir jika memang pertemanan yang saya jalin selama ini mengalami ujian, saya hanya dapat memastikan bahwa saya akan dan telah melakukan semaksimal mungkin yang bisa saya lakukan.
Setelah itu, dengan ikhlas, saya menyerahkan hasil akhirnya kepada Yang Kuasa.
Saya dengan senang hati bersedia menyerahkan keputusan akhir kepada-Nya selama saya tahu bahwa saya telah berbuat semaksimal mungkin.
Jika memang jalinan tersebut masih dapat dipertahankan, saya bersyukur.
Jika memang jalinan tersebut harus terputus dan kami memilih jalan yang berbeda, saya pun bersyukur.
Saya toh tetap akan menyimpan dan mensyukuri setiap momen yang telah kami lalui bersama karena saya yakin momen apapun itu yang telah kami lalui bersama pastilah memberikan pelajaran tersendiri bagi diri kami masing-masing.
Pada titik dimana saya harus melepaskan kelekatan yang ada, maka dengan keikhlasan kelekatan itu pun saya lepaskan.
Tanpa penyesalan, namun diiringi dengan emosi yang tepat.
Pertemanan memang suatu hal yang menjadi bumbu sedap dalam kehidupan sosial kita.
Ketika bumbu tersebut sudah tidak cocok lagi dengan masakan yang akan kita buat, dan bahkan setelah beragam percobaan usaha maksimal tetap tidak cocok, mungkin memang sudah saatnya kita mengganti bumbu tersebut.
Kecuali jika kita ingin menghasilkan masakan dengan rasa yang aneh di lidah ini dan hampir tidak mungkin untuk dinikmati.
Benar-benar sebuah pesan singkat pendek yang kemudian menghasilkan proses berpikir yang menyenangkan.
Proses berpikir yang mungkin sedang saya butuhkan saat ini.
Terima kasih untuk sang teman yang telah berbagi proses berpikir ini dengan saya…

Kamis, 05 Mei 2011

HARUSKAH SAYA BANGKIT??

“Kenapa harus bangkit? Saya tidak jatuh.” Bangkit tidak selamanya bagi orang yang baru saja jatuh. Bagi orang yang yang baru saja jatuh, bangkit adalah sebuah keharusan. Lalu bagaimana jika seseorang yang tidak jatuh, apakah harus bangkit juga?
Pertama: banyak orang yang tidak sadar kalau dia sebenarnya sedang jatuh. Yang kedua: bisa jadi seseorang itu tidak akan jatuh karena dia sudah berada di dasar. Dan yang ketiga: siapa pun Anda, jika ingin mengubah hidup ke kehidupan yang lebih tinggi. Jika Anda salah satu dari ketiga orang ini, maka Anda harus bangkit. Setidaknya, saya termasuk kelompok yang ketiga. Bagaimana dengan Anda?

Mimpi Buruk? Anda Harus Bangkit!

Salah satu ciri orang yang harus bangkit ialah orang yang sedang merasakan mimpi buruk dalam hidupnya. Jika kehidupan Anda serasa sebuah mimpi buruk, maka langkah satu-satunya ialah Anda harus bangun dari “tidur panjang” Anda. Anda harus bangkit.
Semua masalah Anda yang menghimpit tidak akan sirna begitu saja hanya dengan dikeluhkan. Tidak akan hilang hanya dengan dipikirkan saja. Yang harus Anda pikirkan ialah solusinya. Inilah langkah awal Anda untuk bangkit. Saat Anda sudah menemukan solusinya, langkah selanjutnya ialah bertindak.
Terlepas apakah solusi itu akan berhasil atau tidak, Anda harus tetap bertindak. Ambil langkah awal sesegera mungkin. Inilah satu-satunya cara untuk bangkit: bertindak. Bukan diam. Bukan menyerah. Bukan menunggu orang lain yang menggelar karpet merah untuk Anda. Bangkitlah! Ambillah tindakan.

Mimpi Di Siang Bolong? Anda Harus Bangkit!

Ciri kedua orang yang harus ialah mereka yang menginginkan sesuatu, tetapi keinginan itu hanya tersimpan di angan-angan. Anda ingin mobil, rumah idaman, atau ibadah haji, tetapi hanya di mulut dan di hati saja. Seolah, semua itu jauh dari Anda. Seolah itu semua hanya milik orang lain. Jika Anda memiliki pikiran seperti ini, artinya Anda harus bangkit. Jangan diam saja.
Mulailah dengan belajar atau bertanya. Sudah banyak orang yang kondisi tidak beruntung tetapi bisa mendapatkan rumah idaman, mobil, dan ibadah haji. Mungkin mereka beruntung, tetapi itu jangan sampai menghentikan Anda untuk berusaha. Jangan sampai Anda juga mengandalkan keberuntungan datang kepada Anda. Dari pada hidup hanya diisi dengan menunggu keberuntungan, akan lebih baik jika Anda bangkit menjemput keberuntungan.

Tidak Ada Perubahan? Bangkitlah!

Dan yang ketiga, jika Anda sudah lama menjalani hidup tanpa perubahan berarti, artinya ada yang salah dalam hidup Anda. Artinya: Anda harus bangkit.
Mulailah dengan mengembangkan horizon Anda. Tinggalkan cara berpikir di dalam kotak. Berpikirlah sesuatu yang baru, yang akan membawa peningkatan pada hidup Anda. Kemudian, perubahan hanya akan terjadi jika Anda bergerak.
Jika salah satu kasus diatas terjadi pada diri Anda, maka satu kata ini penting bagi Anda: bangkit!

SALAH SATU POTENSI ITU ADALAH IDE-IDE

Benarkah kita memiliki potensi yang dahsyat? Ya tentu saja, dan salah satunya adalah ide-ide yang ada di dalam kepala Anda. Saya mengatakan ada di kepala Anda, sebab memang ide-ide tersebut sudah ada. Jumlahnya sangat banyak, sebanding dengan proses belajar Anda selama ini.
Jika Anda tahu tekniknya, Anda bisa menghasilkan jutaan ide yang selama ini terpendam dalam kepala Anda. Diantara jutaan ide tersebut, akan ada beberapa ide yang luar biasa yang memapu mengubah hidup Anda atau mengatasi masalah terbesar Anda saat ini.

Anda Punya Potensi: Jangan Cepat Menyerah

Ada dua kondisi saat seseorang disebut menyerah. Bukan hanya bagi orang yang sedang terpuruk saja, tetapi mungkin bagi Anda yang merasa baik-baik saja.
Pertama: seseorang yang sedang ditimpa masalah besar atau musibah yang berat, kemudian dia berputus asa tidak berusaha bangkit dan pasrah apa pun yang terjadi. Ini adalah menyerah.
Kedua: orang yang merasa baik-baik saja, tetapi dia memiliki impian yang besar tetapi dia tidak berusaha mengejarnya atau pernah mencoba tetapi berhenti. Orang macam ini masih tergolong menyerah, karena dia menyerah untuk berusaha mencapai cita-citanya.
Terlepas kondisi mana yang terjadi, jangan mudah menyerah,  karena kepala Anda sebenarnya adalah gudang ide. Masih ada yang bisa Anda lakukan, baik itu untuk keluar dari masalah Anda atau untuk mengejar cita-cita Anda yang tinggi.
Saat Anda bingung, apa lagi yang harus dilakukan, berpikirlah. Keluarkan ide-ide Anda. Olah ide-ide Anda. Jangan pernah berhenti berpikir untuk menghasilkan ide-ide cemerlang yang bisa saja mengatasi masalah Anda atau memberikan gagasan untuk mencapai cita-cita yang tinggi.

Keluarkan Potensi Itu: Berpikirlah Di Luar Kotak

Mengapa ide-ide yang sudah ada di dalam kepala tidak keluar? Sebab Anda berpikir di dalam kotak. Artinya Anda hanya berpikir dalam pakem yang itu-itu saja, hanya memilih ide yang biasa dilakukan, atau hanya melihat gagasan yang mudah diterima. Padahal seringkali ide-ide brilian datang dalam wujud yang aneh, sulit diterima, dan belum pernah dilakukan.
Mengapa berpikir di dalam kotak?
Penyebabnya adalah:
  1. Keengganan untuk menerima sesuatu yang baru, aneh, dan belum pernah dilakukan. Padahal selama itu halal, silahkan saja dicoba.
  2. Karena input yang masuk ke dalam pikiran Anda sangat terbatas. Kurangnya pemicu untuk membangkitkan ide-ide yang terdalam. Cobalah lihat dunia luar. Baca buku, baca majalah, baca internet, dan pergilah ke luar. Anda akan menemukan banyak hal baru yang akan memicu ide-ide baru.
  3. Tidak tahu bagaimana caranya membangkitkan ide-ide baru yang ada di dalam pikiran Anda. Untuk itu, Anda perlu belajar teknik-teknik kreativitas baik itu teknik sistematis maupun intuitif. Keduanya sama, jika digabungkan akan memiliki kekuatan dahsyat.

Ambilah Tindakan, Sekecil Apa Pun Ide Anda

Setelah Anda berhasil mengeluarkan dan menemukan ide-ide cemerlang, itu tidak akan berguna jika Anda tidak mengambil tindakan. Sekecil apa pun ide Anda. Sesederhana apa pun ide Anda. Anda tetap perlu mengambil tindakan, setidaknya menguji ide tersebut, bahkan untuk sekedar mencatatnya. Tindakan adalah satu-satunya bentuk penghargaan Anda terhadap ide Anda sendiri.
Saat Anda menemukan ide, kemudian Anda tidak mengambil tindakan, artinya Anda tidak menghargai diri sendiri. Jika tidak mungkin dilakukan sekarang, catatlah. Jika tidak, ide tersebut akan kabur kembali alias hilang, lenyap ditelan oleh apa yang disebut lupa.
Jadi, bangkitkan ide dan ambilah tindakan. Selalu ada ide artinya selalu ada tindakan yang bisa diambil baik untuk mengatasi masalah atau mencapai pencapaian besar. Jangan cepat menyerah, sebab Anda memiliki potensi yang dahsyat. 

Selasa, 03 Mei 2011

IBU

Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan … Dia bertanya kepada TUHAN :
•bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”
•TUHAN : “aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”
•bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”
•TUHAN : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”
•bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”
•TUHAN : “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”
•bayi : “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?
•TUHAN : “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
•bayi : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”
•TUHAN : “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya”
•bayi : “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
•TUHAN : “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu…… I B U …”

Cangkir dan Kopi

Dlm sebuah acara reuni, bbrp alumni Univesitas Barkeley, California menjumpai dosen kampus mrk dll.
Melihat para alumni tsb ramai2 membicarakan kesuksesan mrk, profesor tsb sgr ke dapur & mengambil seteko kopi panas & bbrp cangkir kopi yg berbeda-beda. Mulai dr cangkir yg terbuat dr kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tsb menyuruh para alumni utk mengambil cangkir & mengisinya dgn kopi.

Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi, profesor tsb berkata, “Perhatikanlah bhw kalian semua memilih cangkir2 yg bagus & kini yg tersisa hanyalah cangkir2 yg murah & tdk menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tdk mendptkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang org lain & mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pd cangkir,  padahal yg kalian nikmati bknlah cangkirnya melainkan kopinya.”
Hidup kita spt kopi dlm analogi tsb di atas, sdgkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan & harta benda yg kita miliki.

Pesan moralnya:
Jgn pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting. Jgn berpikir bhw kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pe -kerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yg sgt keliru.
Kualitas hidup kita ditentukan oleh “Apa yg ada di dalam”  bukan “Apa yg kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tdk pernah merasakan damai, sukacita & kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Itu sgt menyedihkan, krn itu sama spt kita menikmati kopi basi yg disajikan disebuah cangkir kristal yg mewah & mahal.

“Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.”

Rabu, 23 Februari 2011

TIPS MENULIS KARYA ILMIAH

Ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat (baca: orang awam). Sudah menjadi budaya, jurnal ilmiah ditulis dengan bahasa ilmiah untuk kalangan elit yaitu para ilmuwan yang memahami topiknya. Kalau sudah begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik ilmuwan, bukan milik masyarakat. Padahal peran utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi: semua makhluk hidup. Disinilah peran jurnalismus, menjadi PR iptek, menjadi sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat!

Karya ilmiah populer yang baik bukan berarti menulis hasil penelitian dengan lengkap. Prinsip utamanya adalah mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu pembaca awam. Sebetulnya menulis ilmiah populer mudah. Berbeda dengan menulis cerpen atau non-fiksi yang memerlukan keratifitas dan imajinasi tinggi. Dalam penulisan non-fiksi yang terpenting anda mengumpulkan fakta-fakta, menyeleksinya, menetapkan fokus dan meramu story. Beberapa tips yang dapat membantu dalam meramu karya ilmiah populer bisa anda ikuti dalam tulisan ini.

Menyusun strategi sebelum menulis
Think twice before writing, kata Ken Golstein penulis dari Columbia School of Journalism. Sebelum mulai menulis ilmiah populer, dan sebelum anda masuk kepada dramaturgi, sistematik tulisan, detail, setidaknya anda harus memikirkan strategi berikut:
Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda?
Media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb)
Gaya penulisan apa yang paling tepat?
Kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda?
Empat point diatas sebetulnya teknik dasar jenis tulisan apapun. Untuk ilmiah populer, teknik itu semakin urgent lagi. Ingat, menulis ilmiah populer sama dengan menterjemahkan ilmu yang ngejelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum. Tidak semua orang memahami ilmu anda, apalagi dengan banyaknya cabang ilmu pengetahuan. Spesialisasi ini menyebabkan seorang ahli paham di bidangnya tapi gak mudeng dengan bidang lain.

Kepada siapa anda menyajikan tulisan?Seberapa dalam informasi yang akan anda sajikan tergantung siapa pembacanya. Karya ilmiah populer di koran umum, tentunya lebih isinya lebih dangkal daripada di majalah scientific misalnya. Sifat tulisan untuk pembaca umum, lebih mengedepankan unsur entertainment, dibandingkan tulisan untuk komunitas spesifik (misalnya majalah khusus komputer). Selain dari segi isi, karya ilmiah populer untuk komunitas spesifik lebih banyak menggunakan technical jargon. Boleh saja, sebab disini istilah spesifik tidak akan asing lagi bagi pembacanya.

Media apa yang anda pilih?
Informasi untuk di internet, televisi, koran atau majalah berbeda cara penulisannya. Misalnya media televisi mempunyai kelebihan dapat menampilkan gambar. Sehingga penggunaan teks jauh lebih sedikit. Namun kelemahan media ini, waktu yang tersedia jauh lebih singkat daripada media cetak. Contoh lain, perbedaan antara media cetak dan online. Media online dengan sifat revolusioner hyperlinks-nya dapat merubah alur membaca. Kelebihan sifat link ini, anda dapat mengarahkan pembaca kepada fokus yang anda tuju. Berbeda dengan media cetak misalnya buku, karakteristik membaca sifatnya linear. Anda mengarahkan pembaca melalui daftar isi.

Gaya penuturan apa yang paling tepat?Kerahkan imajinasi anda. Kira-kira bagaimana anda akan menyampaikan informasi paling tepat. Apakah dengan gaya reportase, menampilkan sosok yang bercerita, atau tutorial sifatnya.

Kira-kira berapa lama waktu yang tersedia bagi pembaca?
Pembaca koran bisayan lebih sedikit meluangkan waktu membacanya daripada pembaca majalah. Bukankah koran yang sudah seminggu dinyatakan tidak aktual lagi? Umumnya pembaca tidak mengorek-ngorek lagi koran yang sudah bertumpuk selama setahun lamanya. Semakin sedikit waktu yang tersedia, informasi yang anda sajikan semakin pendek dan harus cepat menuju sasaran.

Membidik Pembaca: Pilih Topik Menarik
Tulisan ilmiah populer anda dedikasikan untuk pembaca awam. Bukan expert yang memang berkecimpung di bidangnya. Posisikan diri anda pada pembaca. Pikirkan, mengapa anda perlu membagi ilmu anda? Apa yang membuat pembaca dapat tertarik dengan tulisan anda? Beberapa cara menggelitik motivasi pembaca:
Mengaitkan dengan kondisi aktual

Selasa, 30 November 2010

TEKNIK MENULIS KARYA FIKSI

Arti fiksi sendiri adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi.
Ada 2 macam fiksi :
1. Fiksi imajinatif —> berdasarkan imajinasi
2. Fiksi ilmiah —> berdasarkan analisa ilmiah
*Sifat fiksi
- Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil rekaan (bukan rekayasa lho).
- Semua tokoh, setting dan pokok persoalan adalah realitas imajinatif bukan obyektif.
- Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran.
- Manusia2 yang hidup dalam kenyataan sehari-hari yang terlibat dalam seluruh aspek kehidupan penokohan fiksi mampu mempengaruhi & membentuk sifat dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.
- Kebenaran logis fiksi menyebabkan setiap fiksi selalu multi interpretable, artinya setiap pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai tafsiran.
*Unsur Intrinksik Fiksi :
1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan.
2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
3. Alur : rangkaian cerita
Dalam alur hubungan tokoh bisa rapat yaitu memusat pada satu tokoh; atau renggang yaitu tokoh berjalan masing2.
Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.
Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.
4. Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
- setting geografis —-> tempat di mana kejadian berlangsung
- setting antropologis —-> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.
5. Penokohan / Pewatakan :
tokoh digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu – tapi ini bukan PRT
Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antar tokoh.
Bidang2 tokoh harus digambarkan :
- Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsb
- Bidang yang tidak tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.
6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan
Penghadiran bisa dengan :
- gaya orang pertama —> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
- gaya orang ketiga —> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.
7. Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.
Semua point ini harus dihadirkan secara utuh sehingga fiksi baik itu berupa cerpen, novel, drama, skenario film / sinetron sehingga pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai daya imajinatif; mempunyai tafsiran tentang tokoh, suasana, dsb; terhadap karya fiksi tersebut.
Jangan lupa : tema, plot, alur, dan setting juga harus jelas sehingga karya fiksi benar2 utuh sebagai karya seni bukan berupa sekadar curahan hati (seperti diary).

Benarkah Membuat Novel atau Cerpen itu Susah??

Pernah nonton film Romeo+Juliet, Laila+Majnun, The Lucky man, Way, Residen Evil, Cannibal Holocaust, Hamlet? Mungkin banyak, tidak pernah nonton, mungkin salah satunya, atau bahkan tidak tahu film itu? Bayak hal yang telah manusia ungkapkan dalam film, novel, cerpen, dan sebagainya salah satu ungkapan mereka adalah imaginasi atau hayalan dan bayangan. Seseorang berhasil membuat sebuah naskah drama atau classic tale dengan imaginasinaya; dia berhasil membuat dunia berjalan sesuai apa yang terdapat dalam otaknya. Tahukah anda bahwa anda juga adalah sama seperti mereka yaitu penulis naskah terhebat di dunia ini. 

Perbedaannya adalah anda tidak menuliskan apa yang anda bayangkan dan tidak pernah mengintrepetasikan kedalam wadah yang menguntungkan. Sebuah missal ketika anda membayangkan menjadi seorang yang kaya dan ternama atau sebaliknya sengsara dan nestapa, anda membayangkan awal hayalan hingga akhir hayalan anda tersebut. Pertanyaannya kenapa anda tidak bisa menceritakan hayalan anda itu kepada orang lain secara mendetil. Mungkin jawabannya adalah, hayalan anda tidak penting untuk diceritakan kepada orang lain. Menurut penulis anggapan anda itu salah! Kenapa? Coba anda perhatikan cerita-cerita yang dibuat lewat film, novel, cerpen dan sebagainya adalah cerita tentang seseorang atau menceritakan kisah seorang tokoh saja. Pertanyaannya kenapa tokoh itu hanya orang lain mengapa anda tidak berusaha memunculkan tokoh anda sendiri dari hasil imaginsi anda kedalam sebuah cerita dan itu sangat menakjubkan? Jawabanya mungkin karena anda menganggap imaginasi bukan hal yang menguntungkan buat anda bahkan anda mempnyai persepsi menghayal itu adalah aktivitas yang sia-sia. Padahal angapan itu salah!! JK Rowling bisa menjdi milioner hanya karena dia bercerita bohong kepada orang-orang, Shakespeare menjadi orang ternama di jajaran sastrawan hanya karena dia mendongeng untuk orang-orang? dan masih banyak lagi orang-orang yang sama halnya seperti Shakespeare dab kawam-kawan. Pernahkah anda menghayalkan kehidupan anda dari semenjak kecil hingga dewasa dan tua dengan segala perjuangannya, pasti itu hal yang seru! Pernahkah anda menceritakan hayalan anda itu kepada kawan atau saudara anda? Kayaknya tidak, karena anda takut ditertawakan oleh mereka.

Jika anda mau potensi yang telah Tuhan berikan kepada anda yaitu imaginasi memberikan sebuah keuntungan besar hingga merubah hidup anda menjadi orang sukses. Maka persepsi anda tentang dunia hayalan dan imaginasi itu harus dirubah. Mengapa? Karena dunia imaginasi adalah harta karun yang besar yang dimilki oleh setiap orang untuk merubah dirinya menjadi orang yang besar. Mari kita lihat lebih dalam, setiap orang ketika akan menghayal pasti menentukan tema, satu poin telah anda dapatkan yaitu tema. Lalu dalam perjalanan menghayal anda akan menaburkan rintangan dan kemudahan dalam hayalan tersebut. Itu adalah konflik, konflik itu penting dalam sebuah cerita dimana konflik menjadi bumbu sedap untuk menikmati sebuah hayalan. Selanjutnya adalah taburkan rasa takut dalam cerita anda misalkan takut hantu, pejabat, tentara, ketinggian, binatang buas dan lain sebagainya; ketakutan ini akan memberi rasa taste yang tinggi. Setelah itu anda behak menentukan hayalan anda berakhir dengan macam dan ragam jenis seperti, happy ending (akhir bahagia), sad ending (akhir yang tragis), atau confious (menggantung). Sejalan dengan apa yang disampaikan Plato adalah awal tengah dan akhir. Begitulah kira-kira poin penting yang terdapat dalam alur plot sebuah cerita dramatik. Lalu mengapa sekarang sedikit sekali orang yang dapat berhasil membut cerita kehidupan atau lainya kedalam karya tulis padahal secara teori di atas membuat karya imaginer sangatlah mudah? Mungkin jawabannya adalah tidak tahu, malas atau tidak percaya diri. Bahkan anda neranggapan anda tidak pantas menjadi seorang pendongeng atau penulis nskah cerita dikarenakan anda seorang fisikawan, tehnisi, dan ragam profesi lainnya yang menyebabakan anda tidak percarya pada diri, bahwa anda pun sanggup halnya seperti sastrawan lainnya.

Langkah-langkah menulis cerita imaginasi anda adalah kertas kecil dan ball poin yang akan membantu dalam misi ini, aktivitas menghayal itu bervariatif ada yag setengah jam, satu jam dua jam bahakan sampai seharian. Kesempatan untuk anda adalah menuliskan apa yang ada hayalkan kedalam tulisan dengan bantuan kertas kecil dan ball pion itu. Tidak usah cemas dengan bahasa yang anda gunakan dalam cerita tersebut. Gunakanlah bahasa sehari-hari tidak usah pusing mikirin grammatikal dahulu, karena ini akan menghambat proses imaginasi anda. Ceritakan dan tulis! Hayalkan dan tulis! Tidak usah menunggu waktu yang tepat untuk menuliskan apa yang telah terbayang karena kelamaan menunggu waktu yang tepat maka keburu hilang dan tergantikan dengan hayalan lainnya. Tulis, dan cepatlah tulis sekarag! Jika anda telah menulis simpanlah dalam kumpulan tulisan kecil anda lalu setelah tulisan kecil itu terkumpul maka proses selanjutnya adalah mengumpulkannya kedalam sebuah cerita karangan yang akhiri dengan ediing. Dalam tahap editing ini adalah bagaimana anda dapat mendramatisir keadaan yang ada dalam cerita anda dengan memperbuas, lus,sempit, khusus, dramatisir dalam penggunaan gaya bahasa. Tugas pertama anda telah selesai, kini tinggal tahap uji coba, tawarkan cerita anda kepada saudara atau teman. Apakah setelah membaca cerita anda mereka senang, biasa saja, atau tidak suka. Setelah itu editing kedua adalah menyelaraskan sesuai pendapat pembaca entang karya karangan anda.

Tidak sulit bukan? Dalam melakukan hal apapun itu tidak akan sulit jika dari awal kita berproses tidak menuntut kesempurnaan pada hasil tapi yang wajib kita jungjung adalah kesempurnaan dalam berproses. Seberapa besar semangat anda, ketangguhan keyakinan, dan konsistensi anda untuk melakukan semua hal. Lalu setelah itu buatlah karya anda menjadi bacaan dan tontonan semua orang. Pasti akan merasa banhasgia dari apa yang telah anda lakukan (dari hal yang sia-sia menjadi hal yang luar biasa)

Minggu, 28 November 2010

PESAN IBU

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

Teman-teman yang luar biasa,

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.

Salam sukses luar biasa!

Tips Menerbitkan Novel (Part 2)

Banyak orang yang salah tujuan dalam membuat novel. Mungkin benar seandainya kita 
membuat novel nantinya pasti ingin kita terbitkan dan kenyataan yang harus dihadapi kalau 
menerbitkan sebuah novel itu ternyata susah dan buat pemula pasti sering menyerah dan 
berputus asa ketika karyanya tidak lolos seleksi penerbit. 

Ok kita tinggalkan dulu pembahasan tadi. Bila kalian yang membaca ini adalah seorang penulis 
amatir yang baru belajar membuat novel, satu hal yang perlu kalian ingat "Jangan menulis 
novel untuk penerbit" maksudnya banyak sekali orang bermimpi menghasilkan sebuah novel 
yang bisa diterbitin dan membuat kita menjadi langsung terkenal. Bermimpi seperti itu boleh 
saja tapi harus diingat bahwa kenyataannya kalian masih "pemula". Dalam kenyataan tidak ada 
kesuksesan yang instan butuh sebuah latihan berkali-kali bahkan sering gagal itu adalah suatu 
kewajaran. 

Saya tidak akan membahas secara teknik penulisan yang mudah dalam membuat novel karena 
saya sendiri bukan atau bisa dibilang juga tidak ngerti dengan EYD atau bagaimana menulis 
yang baik. Langsung saja ini tips dari saya buat kalian yang ingin bisa membuat novel (bukan 
tips membuat novel yang langsung terkenal : 

1. Menulislah untuk orang yang kalian sayang, misalkan orang tua atau pacar atau sahabat 
kalian. Seperti yang saya bilang tadi jangan menulis untuk penerbit karena karya yang hebat itu 
terlahir dari sebuah niat tulus dari pembuatnya, contohnya Laskar pelangi yang awal niatnya 
hanya untuk hadiah gurunya, malah menjadi buming seperti sekarang. Sebenarnya intinya 
bukan itu sih, ketika kita membuat karya untuk orang yang kita sayangi maka kita akan memiliki 
sebuah power tambahan untuk bisa menyelesaikan karya novel kita, karena membuat novel itu 
butuh kesabaran, komitmen menyelesaikan dan terus berpikir kreatif untuk menemukan ide-ide 
baru sehingga novel yang kita buat nantinya bisa baik. 

2. Tulislah apa yang ada dipikiran kalian, jangan memikirkan apakah ide yang muncul di 
kepala itu bagus atau tidak. Kalau ada ide langsung tulis, baru kalau sudah selesai cerita yang 
kita buat, kita lakukan revisi dan pengeditan. 

3. Tetap komitmen untuk menyelesaikan novel kita. Jujur pengalaman saya membuat novel 
pendek sepanjang 130 halaman butuh waktu empat bulan dan pada bulan pertama novel yang 
saya buat terhapus dari laptop dan parahnya lagi data filenya tidak bisa direcovery akhirnya 
buat lagi dari awal. Karena saat itu saya membuat novel itu untuk hadiah cewek yang saya 
suka jadi mau gak mau harus diselesaikan. Singkat cerita novel itu jadi. 

4. Nah setelah cerita novel yang kita buat jadi lalu apakah harus berhenti begitu saja? Banyak 
penulis pemula yang setelah menyelesaikan novelnya berhenti pada tahap ini, sebenarnya hal 
ini adalah sebuah kesalahan. Kenapa? 

Setelah selesai menulis pasti berencana untuk menerbitkannya. lalu karya itu dikirim ke 
penerbit dan parahnya novel ditolak lalu kecewa dan membuat novel lagi! Oya setelah selesai 
menulis sebaiknya kalian jadikan novel yang kalian tulis ini menjadi sebuah buku, maksudnya? 
Jadikan benar-benar buku seperti novel yang dijual di toko dan kalian harus membuat sendiri 
mulai dari desain covernya, ngeprint dan kalau jilidnya minta tolong ke tukang fotokopi biar 
bagus. Apa gunanya? Kalau boleh saya bilang itu sangat berguna menjadikan novel yang kita 
tulis menjadi sebuah buku. Banyak yang putus asa membuat novel karena mereka tidak 
mendapatkan hasil yang nyata. Ketika kita menjadikan novel yang kita buat dalam sebuah buku 
kita akan merasakan sebuah hasil yang nyata dan terlihat walaupun masih belum bisa lolos 
seleksi penerbit. 


Kita akan memiliki kumpulan novel-novel kitayang tersimpan rapi dirak buku 
dan akan membuat kita bangga dan percaya diri untuk menulis lagi dan ketika kita bisa 
menyelesaikan satu tulisan maka kemampuan kita akan bertambah dan karya yang tercipta. 
Semoga bermanfaa tips membuat novel ini.Tips ini sebenarnya pengalaman saya dalam 
membuat novel untuk pertama kalinya.