Tampilkan postingan dengan label karya sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karya sastra. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Mei 2011

Hadiah...Apa yang terindah??


Aneka hadiah ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu ,
delapan (8) macam hadiah ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

* KEHADIRAN *

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah hadiah yg tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi
perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. D engan demikian, kualitas kehadiran juga penting.
Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
* *
* MENDENGAR *

Sedikit orang yang mampu memberikan hadiah ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang
mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan
saling mendengarkan. Berikan hadiah ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara
tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan
Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis
baginya.

* DIAM *

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum,mengusir,atau membingungkan orang.
Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika
sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

* KEBEBASAN *

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu".
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab
atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

* KEINDAHAN *

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil
indah dan rupawan juga merupakan hadiah lho. Bahkan tak salah jika Anda meng hadiah kannya tiap hari!
Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di
rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.

* TANGGAPAN POSITIF *

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita.
Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,
berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi
Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
permintaan maaf) adalah hadiah indah yang sering terlupakan.

* KESEDIAAN MENGALAH *

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya
Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan
itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan hadiah "kesediaan mengalah". Okelah, Anda
mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarut- larut?


Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada
manusia yg sempurna di dunia ini.
* *
* SENYUMAN *

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita.
Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Kamis, 05 Mei 2011

SALAH SATU POTENSI ITU ADALAH IDE-IDE

Benarkah kita memiliki potensi yang dahsyat? Ya tentu saja, dan salah satunya adalah ide-ide yang ada di dalam kepala Anda. Saya mengatakan ada di kepala Anda, sebab memang ide-ide tersebut sudah ada. Jumlahnya sangat banyak, sebanding dengan proses belajar Anda selama ini.
Jika Anda tahu tekniknya, Anda bisa menghasilkan jutaan ide yang selama ini terpendam dalam kepala Anda. Diantara jutaan ide tersebut, akan ada beberapa ide yang luar biasa yang memapu mengubah hidup Anda atau mengatasi masalah terbesar Anda saat ini.

Anda Punya Potensi: Jangan Cepat Menyerah

Ada dua kondisi saat seseorang disebut menyerah. Bukan hanya bagi orang yang sedang terpuruk saja, tetapi mungkin bagi Anda yang merasa baik-baik saja.
Pertama: seseorang yang sedang ditimpa masalah besar atau musibah yang berat, kemudian dia berputus asa tidak berusaha bangkit dan pasrah apa pun yang terjadi. Ini adalah menyerah.
Kedua: orang yang merasa baik-baik saja, tetapi dia memiliki impian yang besar tetapi dia tidak berusaha mengejarnya atau pernah mencoba tetapi berhenti. Orang macam ini masih tergolong menyerah, karena dia menyerah untuk berusaha mencapai cita-citanya.
Terlepas kondisi mana yang terjadi, jangan mudah menyerah,  karena kepala Anda sebenarnya adalah gudang ide. Masih ada yang bisa Anda lakukan, baik itu untuk keluar dari masalah Anda atau untuk mengejar cita-cita Anda yang tinggi.
Saat Anda bingung, apa lagi yang harus dilakukan, berpikirlah. Keluarkan ide-ide Anda. Olah ide-ide Anda. Jangan pernah berhenti berpikir untuk menghasilkan ide-ide cemerlang yang bisa saja mengatasi masalah Anda atau memberikan gagasan untuk mencapai cita-cita yang tinggi.

Keluarkan Potensi Itu: Berpikirlah Di Luar Kotak

Mengapa ide-ide yang sudah ada di dalam kepala tidak keluar? Sebab Anda berpikir di dalam kotak. Artinya Anda hanya berpikir dalam pakem yang itu-itu saja, hanya memilih ide yang biasa dilakukan, atau hanya melihat gagasan yang mudah diterima. Padahal seringkali ide-ide brilian datang dalam wujud yang aneh, sulit diterima, dan belum pernah dilakukan.
Mengapa berpikir di dalam kotak?
Penyebabnya adalah:
  1. Keengganan untuk menerima sesuatu yang baru, aneh, dan belum pernah dilakukan. Padahal selama itu halal, silahkan saja dicoba.
  2. Karena input yang masuk ke dalam pikiran Anda sangat terbatas. Kurangnya pemicu untuk membangkitkan ide-ide yang terdalam. Cobalah lihat dunia luar. Baca buku, baca majalah, baca internet, dan pergilah ke luar. Anda akan menemukan banyak hal baru yang akan memicu ide-ide baru.
  3. Tidak tahu bagaimana caranya membangkitkan ide-ide baru yang ada di dalam pikiran Anda. Untuk itu, Anda perlu belajar teknik-teknik kreativitas baik itu teknik sistematis maupun intuitif. Keduanya sama, jika digabungkan akan memiliki kekuatan dahsyat.

Ambilah Tindakan, Sekecil Apa Pun Ide Anda

Setelah Anda berhasil mengeluarkan dan menemukan ide-ide cemerlang, itu tidak akan berguna jika Anda tidak mengambil tindakan. Sekecil apa pun ide Anda. Sesederhana apa pun ide Anda. Anda tetap perlu mengambil tindakan, setidaknya menguji ide tersebut, bahkan untuk sekedar mencatatnya. Tindakan adalah satu-satunya bentuk penghargaan Anda terhadap ide Anda sendiri.
Saat Anda menemukan ide, kemudian Anda tidak mengambil tindakan, artinya Anda tidak menghargai diri sendiri. Jika tidak mungkin dilakukan sekarang, catatlah. Jika tidak, ide tersebut akan kabur kembali alias hilang, lenyap ditelan oleh apa yang disebut lupa.
Jadi, bangkitkan ide dan ambilah tindakan. Selalu ada ide artinya selalu ada tindakan yang bisa diambil baik untuk mengatasi masalah atau mencapai pencapaian besar. Jangan cepat menyerah, sebab Anda memiliki potensi yang dahsyat. 

Selasa, 03 Mei 2011

IBU

Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan … Dia bertanya kepada TUHAN :
•bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”
•TUHAN : “aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”
•bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”
•TUHAN : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”
•bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”
•TUHAN : “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”
•bayi : “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?
•TUHAN : “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
•bayi : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”
•TUHAN : “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya”
•bayi : “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
•TUHAN : “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu…… I B U …”

Cangkir dan Kopi

Dlm sebuah acara reuni, bbrp alumni Univesitas Barkeley, California menjumpai dosen kampus mrk dll.
Melihat para alumni tsb ramai2 membicarakan kesuksesan mrk, profesor tsb sgr ke dapur & mengambil seteko kopi panas & bbrp cangkir kopi yg berbeda-beda. Mulai dr cangkir yg terbuat dr kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tsb menyuruh para alumni utk mengambil cangkir & mengisinya dgn kopi.

Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi, profesor tsb berkata, “Perhatikanlah bhw kalian semua memilih cangkir2 yg bagus & kini yg tersisa hanyalah cangkir2 yg murah & tdk menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tdk mendptkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang org lain & mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pd cangkir,  padahal yg kalian nikmati bknlah cangkirnya melainkan kopinya.”
Hidup kita spt kopi dlm analogi tsb di atas, sdgkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan & harta benda yg kita miliki.

Pesan moralnya:
Jgn pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting. Jgn berpikir bhw kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pe -kerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yg sgt keliru.
Kualitas hidup kita ditentukan oleh “Apa yg ada di dalam”  bukan “Apa yg kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tdk pernah merasakan damai, sukacita & kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Itu sgt menyedihkan, krn itu sama spt kita menikmati kopi basi yg disajikan disebuah cangkir kristal yg mewah & mahal.

“Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.”

Senin, 02 Mei 2011

Kasih Sayang Seorang IBU

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Senin, 28 Maret 2011

PERKEMBANGAN SASTRA DI INDONESIA

Dijajah Jepang selama 3,5 tahun merupakan pengalaman penting dalam sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sastra pada khususnya. Bahasa Indonesia tadinya dihindari Belanda agar jangan resmi menjadi bahasa persatuan, oleh orang Jepang bahasa Indonesia dijadikan satu-satunya bahasa yang harus dipergunakan di seluruh kepulauan.
Dengan makin intensifnya penggunaan bahasa Indonesia di kepulauan Nusantara, sastra Indonesia pun mengalami intensifikasi juga. Keimin Bunka Shindomerupakan kantor pusat kebahasaan yang dibentuk oleh Jepang. Selain itu, Jepang juga mengadakan perkumpulan sandiwara dibawah P.O.S.D (Perserikatan Oesha Sandiwara Djawa ) .

Pada masa penjajahan Jepang banyak orang menulis sajak, cerpen, dan sandiwara. Sedangkan roman kurang diterbitkan hanya dua Cinta Tanah Air, karangan Nur Sultan Iskandar dan Palawija (1944) karya Karim Halim. Keduanya roman propaganda yang bernilai sastra.
Pada masa inilah bahasa Indonesia mengalami pematangan, seperti tampak pada sajak Chairil Anwar dan prosa Idrus yang tidak hanya sekedar alat untuk bercerita atau menyampaikan berita, tetapi telah menjadi alat pengucap sastra yang dewasa. Usaha inilah yang menyebabkan dimulainya suatu tradisi puisi Indonesia yang hampir tak terbatas. Bahasa sajak Khairil Anwar bukan lagi bahasa buku yang terpisah dari kehidupan, tetapi bahasa sehari-hari yang menulang-sumsum, membersit spontan.
Kehidupan yang morat-marit juga mengajar para pengarang supaya belajar hemat dengan kata-kata. Setiap kata, kalimat, setiap alinea ditimbang dengan matang, baru disodorkan kepada pembaca. Juga segala superlativisme dan perbandingan yang penuh retorika yang menjadi cirri dan kegemaran para pengarang pujangga baru telah ditinggalkan.
Selanjutnya, coba Anda cari tahu, siapa-siapa penyair dan pengarang yang karyanya terbit pada masa itu? Informasi lengkap tentang perkembangan sastra Indonesia pada periode 1942-1945 tersedia di www.geocities.com/daudp65.
Tahun 30-an
Pada tahun ini fiksi populer kembali menghangat, dengan banyaknya terbitan “roman Medan” yang R. Roolvink menyebutnya “roman pictjisan”. Sebenarnya mengapa di sebut picisan? Karena di jualnya juga se picis (sepuluh Sen).

Tahun 50-an
Yang sangat menonjol pada saat itu yaitu karya Motinggo Busye. Dan cerita-cerita silat. Karya-karya yang diterbitkanpun, kebanyakan karya-karya tahun 30-an yang belum sempat diterbitkan saat itu. Karya-karya pada saat itu penuh dengan propaganda, untuk mengganggu status kuo Jepang pada saat itu. Karya tahun 50-an hingga 70-an yang lebih mendominasi adalah cerita sex.


Tahun 70-an
Pada tahun 70-an, pertumbuhan penulis perempuan begitu pesat dan mendominasi karya-karya yang terbit. Mengapa perempuan yang mendominasi? karena Ketika industri mulai hidup, kaum wanita mulai bangkit (emansipasi). Hal ini dipengaruhi oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Didukung juga oleh penerbit-penerbit yang berlabel wanita. Seperti majalah Femina (mulai terbit pada tanggal 18 September 1972) dan majalah kartini, yang didirikan oleh Lukman Umar. Majalah Kartini pertamakali diterbitkan pada tahun 1973 dan sangat populer di Indonesia.

Tahun 90-an
Pada tahun ini sastra populer sangat bergairah, tetapi yang lebih menonjol adalah sastra remajanya. Majalah-majalah remaja begitu di gandrungi. di tahun 90-an ini juga cerita Lupus semakin populer. Tapi perlu diketahui juga sastra serius mulai bangkit, ini terlihat dengan beralihnya sastra koran pada sastra serius, sehingga sastra populer dan serius mulai berbaur.

Rabu, 23 Februari 2011

TIPS MENULIS KARYA ILMIAH

Ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat (baca: orang awam). Sudah menjadi budaya, jurnal ilmiah ditulis dengan bahasa ilmiah untuk kalangan elit yaitu para ilmuwan yang memahami topiknya. Kalau sudah begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik ilmuwan, bukan milik masyarakat. Padahal peran utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi: semua makhluk hidup. Disinilah peran jurnalismus, menjadi PR iptek, menjadi sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat!

Karya ilmiah populer yang baik bukan berarti menulis hasil penelitian dengan lengkap. Prinsip utamanya adalah mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu pembaca awam. Sebetulnya menulis ilmiah populer mudah. Berbeda dengan menulis cerpen atau non-fiksi yang memerlukan keratifitas dan imajinasi tinggi. Dalam penulisan non-fiksi yang terpenting anda mengumpulkan fakta-fakta, menyeleksinya, menetapkan fokus dan meramu story. Beberapa tips yang dapat membantu dalam meramu karya ilmiah populer bisa anda ikuti dalam tulisan ini.

Menyusun strategi sebelum menulis
Think twice before writing, kata Ken Golstein penulis dari Columbia School of Journalism. Sebelum mulai menulis ilmiah populer, dan sebelum anda masuk kepada dramaturgi, sistematik tulisan, detail, setidaknya anda harus memikirkan strategi berikut:
Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda?
Media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb)
Gaya penulisan apa yang paling tepat?
Kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda?
Empat point diatas sebetulnya teknik dasar jenis tulisan apapun. Untuk ilmiah populer, teknik itu semakin urgent lagi. Ingat, menulis ilmiah populer sama dengan menterjemahkan ilmu yang ngejelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum. Tidak semua orang memahami ilmu anda, apalagi dengan banyaknya cabang ilmu pengetahuan. Spesialisasi ini menyebabkan seorang ahli paham di bidangnya tapi gak mudeng dengan bidang lain.

Kepada siapa anda menyajikan tulisan?Seberapa dalam informasi yang akan anda sajikan tergantung siapa pembacanya. Karya ilmiah populer di koran umum, tentunya lebih isinya lebih dangkal daripada di majalah scientific misalnya. Sifat tulisan untuk pembaca umum, lebih mengedepankan unsur entertainment, dibandingkan tulisan untuk komunitas spesifik (misalnya majalah khusus komputer). Selain dari segi isi, karya ilmiah populer untuk komunitas spesifik lebih banyak menggunakan technical jargon. Boleh saja, sebab disini istilah spesifik tidak akan asing lagi bagi pembacanya.

Media apa yang anda pilih?
Informasi untuk di internet, televisi, koran atau majalah berbeda cara penulisannya. Misalnya media televisi mempunyai kelebihan dapat menampilkan gambar. Sehingga penggunaan teks jauh lebih sedikit. Namun kelemahan media ini, waktu yang tersedia jauh lebih singkat daripada media cetak. Contoh lain, perbedaan antara media cetak dan online. Media online dengan sifat revolusioner hyperlinks-nya dapat merubah alur membaca. Kelebihan sifat link ini, anda dapat mengarahkan pembaca kepada fokus yang anda tuju. Berbeda dengan media cetak misalnya buku, karakteristik membaca sifatnya linear. Anda mengarahkan pembaca melalui daftar isi.

Gaya penuturan apa yang paling tepat?Kerahkan imajinasi anda. Kira-kira bagaimana anda akan menyampaikan informasi paling tepat. Apakah dengan gaya reportase, menampilkan sosok yang bercerita, atau tutorial sifatnya.

Kira-kira berapa lama waktu yang tersedia bagi pembaca?
Pembaca koran bisayan lebih sedikit meluangkan waktu membacanya daripada pembaca majalah. Bukankah koran yang sudah seminggu dinyatakan tidak aktual lagi? Umumnya pembaca tidak mengorek-ngorek lagi koran yang sudah bertumpuk selama setahun lamanya. Semakin sedikit waktu yang tersedia, informasi yang anda sajikan semakin pendek dan harus cepat menuju sasaran.

Membidik Pembaca: Pilih Topik Menarik
Tulisan ilmiah populer anda dedikasikan untuk pembaca awam. Bukan expert yang memang berkecimpung di bidangnya. Posisikan diri anda pada pembaca. Pikirkan, mengapa anda perlu membagi ilmu anda? Apa yang membuat pembaca dapat tertarik dengan tulisan anda? Beberapa cara menggelitik motivasi pembaca:
Mengaitkan dengan kondisi aktual

Rabu, 01 Desember 2010

MENIKMATI PEKERJAAN YANG TAK SEINDAH YANG DIBAYANGKAN

Kalau semua orang, setelah lulus dari universitas, lantas mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan dan cita-citanya, maka betapa indahnya hidup ini. Tapi, hal seperti itu hanya terjadi dalam dunia ideal. Sedangkan dalam kenyataan sehari-hari, kehidupan lebih sering berjalan jauh dari situasi yang kita idealkan. Sudah bukan cerita baru lagi kalau banyak lulusan teknik yang akhirnya, karena berbagai faktor dan keadaan yang memaksa, bekerja di bank atau lulusan pertanian ujung-ujungnya menjadi wartawan.

Barangkali Anda termasuk karyawan yang diam-diam merasa tidak menyukai pekerjaan Anda. Penyababnya bisa banyak hal. Namun, apa pun itu, yang jelas itulah kenyataan yang Anda hadapi saat ini. Berhentilah mengeluh, dan mulailah untuk belajar menyadari bahwa Anda tidak bisa terus-menerus buang-buang waktu dengan menyesali apa yang telah terjadi. Sebab, kadang, pada kenyataannya, sebanyak apa pun keluhan Anda toh, keberanian untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain yang sesuai keinginan, tak kunjung Anda miliki.

Lebih-lebih, dalam situasi krisis seperti sekarang, mencari pekerjaan sulit dan bahkan banyak terjadi PHK, mungkin Anda akan semakin tenggelam dalam kubikel meja kerja Anda dan menelan ketidaksukaan Anda pada pekerjaan yang harus Anda jalani sehari-hari. Mau tidak mau. Nasihat paling gampang, tentu, terimalah kenyataan. Tapi, Anda pasti akan mengejar lagi, setelah itu apa? Baiklah, mudah-mudahan tips berikut ini cukup membantu:

1. Sadarilah, untuk mencapai suatu kesuksesan orang harus mampu melakukan dengan baik hal-hal yang tidak disukai, termasuk pekerjaan. Bersikaplah profesional, konsisten dengan kinerja yang bagus. Bila Anda menonjol di antara teman-teman sekantor, mungkin Anda akan merasa lebih terpacu untuk mencintai pekerjaan Anda.

2. Berusahalah untuk melihat suatu pekerjana bukan semata-mata sebagai hasil, melainkan lebih pada prosesnya. Rasakan dan nikmati proses itu. Anda akan belajar banyak hal dari sana.

3. Berpikirlah ke depan. Lihat apa yang Anda lakukan sekarang ini dalam tatapan jangka panjang. Yakinlah bahwa apa yang Anda kerjakan saat ini akan bermanfaat dan memberi konstribusi pada masa depan Anda nanti --sebagai apa pun dan di mana pun Anda di masa yang akan datang.


4. Libatkan diri Anda dalam pergaulan yang seluas-luasnya dalam lingkungan kerja. Nikmati interaksi dengan orang lain. Belajarlah dari tim bagaimana menyelesaikan masalah bersama. Jangan lewatkan kesempatan untuk terlibat dalam urusan-urusan dengan klien, bertemu orang baru, saling tukar kartu nama dengan kolega-kolega.

5. Selalu berpikir positif. Barangkali ini agak klise tapi, konteksnya begini: jadikanlah situasi yang menekan (karena Anda tidak suka dengan pekerjaan Anda) itu sebagai peluang.
Berpikirlah bahwa ini semua tantangan bagi Anda.

Selasa, 30 November 2010

TEKNIK MENULIS KARYA FIKSI

Arti fiksi sendiri adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi.
Ada 2 macam fiksi :
1. Fiksi imajinatif —> berdasarkan imajinasi
2. Fiksi ilmiah —> berdasarkan analisa ilmiah
*Sifat fiksi
- Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil rekaan (bukan rekayasa lho).
- Semua tokoh, setting dan pokok persoalan adalah realitas imajinatif bukan obyektif.
- Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran.
- Manusia2 yang hidup dalam kenyataan sehari-hari yang terlibat dalam seluruh aspek kehidupan penokohan fiksi mampu mempengaruhi & membentuk sifat dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.
- Kebenaran logis fiksi menyebabkan setiap fiksi selalu multi interpretable, artinya setiap pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai tafsiran.
*Unsur Intrinksik Fiksi :
1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan.
2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
3. Alur : rangkaian cerita
Dalam alur hubungan tokoh bisa rapat yaitu memusat pada satu tokoh; atau renggang yaitu tokoh berjalan masing2.
Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.
Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.
4. Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
- setting geografis —-> tempat di mana kejadian berlangsung
- setting antropologis —-> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.
5. Penokohan / Pewatakan :
tokoh digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu – tapi ini bukan PRT
Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antar tokoh.
Bidang2 tokoh harus digambarkan :
- Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsb
- Bidang yang tidak tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.
6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan
Penghadiran bisa dengan :
- gaya orang pertama —> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
- gaya orang ketiga —> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.
7. Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.
Semua point ini harus dihadirkan secara utuh sehingga fiksi baik itu berupa cerpen, novel, drama, skenario film / sinetron sehingga pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai daya imajinatif; mempunyai tafsiran tentang tokoh, suasana, dsb; terhadap karya fiksi tersebut.
Jangan lupa : tema, plot, alur, dan setting juga harus jelas sehingga karya fiksi benar2 utuh sebagai karya seni bukan berupa sekadar curahan hati (seperti diary).

Benarkah Membuat Novel atau Cerpen itu Susah??

Pernah nonton film Romeo+Juliet, Laila+Majnun, The Lucky man, Way, Residen Evil, Cannibal Holocaust, Hamlet? Mungkin banyak, tidak pernah nonton, mungkin salah satunya, atau bahkan tidak tahu film itu? Bayak hal yang telah manusia ungkapkan dalam film, novel, cerpen, dan sebagainya salah satu ungkapan mereka adalah imaginasi atau hayalan dan bayangan. Seseorang berhasil membuat sebuah naskah drama atau classic tale dengan imaginasinaya; dia berhasil membuat dunia berjalan sesuai apa yang terdapat dalam otaknya. Tahukah anda bahwa anda juga adalah sama seperti mereka yaitu penulis naskah terhebat di dunia ini. 

Perbedaannya adalah anda tidak menuliskan apa yang anda bayangkan dan tidak pernah mengintrepetasikan kedalam wadah yang menguntungkan. Sebuah missal ketika anda membayangkan menjadi seorang yang kaya dan ternama atau sebaliknya sengsara dan nestapa, anda membayangkan awal hayalan hingga akhir hayalan anda tersebut. Pertanyaannya kenapa anda tidak bisa menceritakan hayalan anda itu kepada orang lain secara mendetil. Mungkin jawabannya adalah, hayalan anda tidak penting untuk diceritakan kepada orang lain. Menurut penulis anggapan anda itu salah! Kenapa? Coba anda perhatikan cerita-cerita yang dibuat lewat film, novel, cerpen dan sebagainya adalah cerita tentang seseorang atau menceritakan kisah seorang tokoh saja. Pertanyaannya kenapa tokoh itu hanya orang lain mengapa anda tidak berusaha memunculkan tokoh anda sendiri dari hasil imaginsi anda kedalam sebuah cerita dan itu sangat menakjubkan? Jawabanya mungkin karena anda menganggap imaginasi bukan hal yang menguntungkan buat anda bahkan anda mempnyai persepsi menghayal itu adalah aktivitas yang sia-sia. Padahal angapan itu salah!! JK Rowling bisa menjdi milioner hanya karena dia bercerita bohong kepada orang-orang, Shakespeare menjadi orang ternama di jajaran sastrawan hanya karena dia mendongeng untuk orang-orang? dan masih banyak lagi orang-orang yang sama halnya seperti Shakespeare dab kawam-kawan. Pernahkah anda menghayalkan kehidupan anda dari semenjak kecil hingga dewasa dan tua dengan segala perjuangannya, pasti itu hal yang seru! Pernahkah anda menceritakan hayalan anda itu kepada kawan atau saudara anda? Kayaknya tidak, karena anda takut ditertawakan oleh mereka.

Jika anda mau potensi yang telah Tuhan berikan kepada anda yaitu imaginasi memberikan sebuah keuntungan besar hingga merubah hidup anda menjadi orang sukses. Maka persepsi anda tentang dunia hayalan dan imaginasi itu harus dirubah. Mengapa? Karena dunia imaginasi adalah harta karun yang besar yang dimilki oleh setiap orang untuk merubah dirinya menjadi orang yang besar. Mari kita lihat lebih dalam, setiap orang ketika akan menghayal pasti menentukan tema, satu poin telah anda dapatkan yaitu tema. Lalu dalam perjalanan menghayal anda akan menaburkan rintangan dan kemudahan dalam hayalan tersebut. Itu adalah konflik, konflik itu penting dalam sebuah cerita dimana konflik menjadi bumbu sedap untuk menikmati sebuah hayalan. Selanjutnya adalah taburkan rasa takut dalam cerita anda misalkan takut hantu, pejabat, tentara, ketinggian, binatang buas dan lain sebagainya; ketakutan ini akan memberi rasa taste yang tinggi. Setelah itu anda behak menentukan hayalan anda berakhir dengan macam dan ragam jenis seperti, happy ending (akhir bahagia), sad ending (akhir yang tragis), atau confious (menggantung). Sejalan dengan apa yang disampaikan Plato adalah awal tengah dan akhir. Begitulah kira-kira poin penting yang terdapat dalam alur plot sebuah cerita dramatik. Lalu mengapa sekarang sedikit sekali orang yang dapat berhasil membut cerita kehidupan atau lainya kedalam karya tulis padahal secara teori di atas membuat karya imaginer sangatlah mudah? Mungkin jawabannya adalah tidak tahu, malas atau tidak percaya diri. Bahkan anda neranggapan anda tidak pantas menjadi seorang pendongeng atau penulis nskah cerita dikarenakan anda seorang fisikawan, tehnisi, dan ragam profesi lainnya yang menyebabakan anda tidak percarya pada diri, bahwa anda pun sanggup halnya seperti sastrawan lainnya.

Langkah-langkah menulis cerita imaginasi anda adalah kertas kecil dan ball poin yang akan membantu dalam misi ini, aktivitas menghayal itu bervariatif ada yag setengah jam, satu jam dua jam bahakan sampai seharian. Kesempatan untuk anda adalah menuliskan apa yang ada hayalkan kedalam tulisan dengan bantuan kertas kecil dan ball pion itu. Tidak usah cemas dengan bahasa yang anda gunakan dalam cerita tersebut. Gunakanlah bahasa sehari-hari tidak usah pusing mikirin grammatikal dahulu, karena ini akan menghambat proses imaginasi anda. Ceritakan dan tulis! Hayalkan dan tulis! Tidak usah menunggu waktu yang tepat untuk menuliskan apa yang telah terbayang karena kelamaan menunggu waktu yang tepat maka keburu hilang dan tergantikan dengan hayalan lainnya. Tulis, dan cepatlah tulis sekarag! Jika anda telah menulis simpanlah dalam kumpulan tulisan kecil anda lalu setelah tulisan kecil itu terkumpul maka proses selanjutnya adalah mengumpulkannya kedalam sebuah cerita karangan yang akhiri dengan ediing. Dalam tahap editing ini adalah bagaimana anda dapat mendramatisir keadaan yang ada dalam cerita anda dengan memperbuas, lus,sempit, khusus, dramatisir dalam penggunaan gaya bahasa. Tugas pertama anda telah selesai, kini tinggal tahap uji coba, tawarkan cerita anda kepada saudara atau teman. Apakah setelah membaca cerita anda mereka senang, biasa saja, atau tidak suka. Setelah itu editing kedua adalah menyelaraskan sesuai pendapat pembaca entang karya karangan anda.

Tidak sulit bukan? Dalam melakukan hal apapun itu tidak akan sulit jika dari awal kita berproses tidak menuntut kesempurnaan pada hasil tapi yang wajib kita jungjung adalah kesempurnaan dalam berproses. Seberapa besar semangat anda, ketangguhan keyakinan, dan konsistensi anda untuk melakukan semua hal. Lalu setelah itu buatlah karya anda menjadi bacaan dan tontonan semua orang. Pasti akan merasa banhasgia dari apa yang telah anda lakukan (dari hal yang sia-sia menjadi hal yang luar biasa)

Minggu, 28 November 2010

PESAN IBU

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

Teman-teman yang luar biasa,

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.

Salam sukses luar biasa!

FIKSI & NON-FIKSI

Karya tulis dapat dibedakan menjadi fiksi dan nonfiksi. Karya fiksi dapat berupa cerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), novel, novelet, roman dan puisi. Karya fiksi bersifat fiktif yang dipengaruhi oleh imajinasi dan perasaan pengarang, tapi masih berpijak pada kebenaran rasional. Biasanya karya fiksi disebut juga karya sastra, yang dapat diterbitkan dalam majalah, tabloid, koran maupun berbentuk buku. Karya nonfiksi dapat berupa paper, tesis, laporan, artikel ilmiah, reportase, karya tulis jurnalisme, artikel dan kolom. Karya nonfiksi dilandasi fakta, pengalaman objektif (kisah nyata), penelitian, pemikiran atau analisis dari suatu masalah. Karya nonfiksi biasanya diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, dan buku. Karya fiksi seperti cerpen, cerbung, novel dan roman memiliki ciri, yaitu:
1. Memiliki gagasan berupa ide yang akan diuraikan dalam cerita.
2. Memiliki alur/plot, yakni jalinan peristiwa sehingga tergambar urutan kejadian.
3. Penokohan yang merupakan pencitraan dari tokoh yang diceritakan.
4. Latar (setting) yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu serta suasana dalam sebuah cerita.
5. Sudut pandang kepenulisan, berupa posisi penulis dalam cerita.
Penulis bisa menjadi tokoh maupun narator yang menjelaskan cerita. Sedangkan karya nonfiksi seperti karya tulis dan artikel ilmiah memiliki ciri sebagai berikut:
1. Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta.
3. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada.
4. Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
5. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan dalam tulisannya. Pemilihan kata dan gaya penulisan dapat mencerminkan jenis karya yang ditulis. Gaya penulisan karya fiksi cenderung membolehkan penggunaan kata-kata yang tidak baku, sehingga ide cerita dapat mengalir dan mudah ditangkap pembaca. Untuk karyanon fiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum Bahasa Indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.