Tampilkan postingan dengan label menulis novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis novel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juni 2011

Meniru Yang Kreatif

Memiliki naskah yang orisinil merupakan kebanggaan dan keinginan setiap penulis. Tidak ada penulis yang mau dituduh menyontek, menjiplak, plagiat (alias tukang nyolong). Bahkan penulis yang benar benar plagiat pun akan menggeleng keras keras, sebab tuduhan itu memang tidak terhormat sekali. Wajar saja, sejak mulai bersekolah kita selalu diajarkan untuk tidak mencontek.
Sayangnya tidak semua orang bisa memiliki kemampuan untuk menulis sesuatu yang orisinil dan unik. Tidak dapat dipungkiri kemampuan setiap orang memang berbeda. Ada orang yang sanggup menulis masterpiece dalam sekejap mata. Sedangkan ada yang menulis selembar surat buat pacaranya saja, sampai menghabiskan kertas satu rim. Tulisan ini tidak akan mengajarkan bagaimana menghasilkan suatu naskah yang orisinal. Tetapi malah mengajarkan untuk menjadi peniru - namun bukan sembarang peniru - melainkan peniru yang kreatif.
Mari kita belajar dari pengalaman bangsa Jepang, bangsa yang saat ini sudah sangat maju dan menjadi tolok ukur perkembangan teknologi. Padahal kalau kita kembali ke tahun 1945, Jepang hancur lebur. Perekonomian hancur dan harga diri sebagai bangsa pun remuk redam. Tapi perlahan lahan dia mulai bangkit dengan meniru. Ia memproduksi barang yang mirip dengan buatan produk negara maju lain, tapi dengan beberapa modifikasi sederhana. Mungkin beberapa oranmg masih ingat akan tahun 1980-an ada stigma kalau “Made in Japan” adalah barang yang modelnya boleh keren tapi tidak awet. Tapi dari situ pelan pelan Jepang mulai belajar menginovasi diri, dan sekarang malah menjadi inovator yang disegani.
Jadi peniru bukanlah hal yang dilarang. Kita sendiri kan tiruan dari orang tua kita, iya kan? Kalau tidak ada yang boleh meniru, penjual ayam goreng cuma ada satu sedunia. Tetapi faktanya setiap orang bisa menjual ayam goreng dengan gaya dan bumbu ala masing masing. Namun ada syaratnya yaitu jangan jadi sembarang peniru, jadilah peniru yang kreatif. Jika kamu cuman menjiplak, ya siap siaplah untuk dihujat seluruh dunia. Untuk itu, pakai jurus jitu peniru yang kreatif yaitu strategi ATM. Strategi ini dikenal dengan baik di dunia bisnis dan dapat diterapkan di dunia tulis menulis. ATM = Amati, Tiru dan Modifikasi.
Amati
Jika kamu berminat menulis bidang tertentu, carilah beberapa buku yang laris di bidang itu. Baca, amati dan telaah apa yang mengakibatkan buku itu laris. Cari keunggulan apa yang dimilikinya. Cari tahu pula kekurangannya. Pendek kata disini kamu meneliti peluang menulis topik yang sama dengan cara berbeda
Tiru
Tentu saja kamu harus tahu etika dan sejauh mana yang bisa diambil, dikutip atau diadaptasi. Selama kamu bisa menjaga hal ini dan selama kamu tidak asal comot seperti kasus sinetron Indonesia. Sebagai panduan, yang perlu kamu tiru adalah esensi tulisan yang ingin ditiru. Seperti ketika mencoba membuat ayam goreng dengan bumbu tepung ala sendiri atau mencoba sesuatu yang liar misalnya disajikan dengan bumbu petis.
Contoh novel yang mengambil esensi cerita lain misalnya Kung Pao Chiken Loveyang ditulis oleh La Mian. Esensi atau topiknya adalah bagaimana kalau cowok yang kita cintai sebenarnya adalah mafia. Topik ini sebenarnya sudah diangkat ke dalam berbagai film, termasuk film drama asia seperti Married To The Mafia. Bahkan mungkin film ini pun terinspirasi oleh film barat Married to The Mob yang ceritanya tentang seorang gadis bule yang suaminya ternyata seorang mafia Italia. La Mian menulisnya dengan baik, mengembangkannya dengan unsur budaya Sunda, dan mencoba menusukkan gaya tulisannya sendiri. Intinya, Cobalah menulis ulang sebuah topik dengan gaya kamu sendiri. Ini penting, Jangan meniru mentah mentah teknik atau gaya orang lain. Make it personal!
Modifikasi
Kamu harus memberikan sesuatu yang baru pada apa yang kamu tulis. Berdasar pengamatan sebelumnya misalnya kamu menulis dengan sudut pandang yang berbeda, memfokuskan pada sub topik tertentu, mengadaptasi dengan nilai nilai lokal, menambahi dengan pengetahuan, membuat sanggahan atau malah dukungan pada topik tersebut dan lain lain.
Tidak semua bisa menjadi kecap nomor satu, karena memang cuma ada satu yang bisa. Inti dari tulisan ini adalah mungkin kamu tidak bisa menulis sesuatu yang orisinal, tetapi kamu bisa menulis sesuatu yang sudah pernah ditulis orang lain dengan gaya kamu sendiri, lebih baik berbeda, dan memberikan nilai tambah pada orang lain. Ingat ATM = Amati, Tiru, Modifikasi. Jangan ATP = Amati, Tiru, Persis!

Senin, 23 Mei 2011

Hadiah...Apa yang terindah??


Aneka hadiah ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu ,
delapan (8) macam hadiah ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

* KEHADIRAN *

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah hadiah yg tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi
perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. D engan demikian, kualitas kehadiran juga penting.
Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
* *
* MENDENGAR *

Sedikit orang yang mampu memberikan hadiah ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang
mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan
saling mendengarkan. Berikan hadiah ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara
tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan
Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis
baginya.

* DIAM *

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum,mengusir,atau membingungkan orang.
Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika
sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

* KEBEBASAN *

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu".
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab
atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

* KEINDAHAN *

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil
indah dan rupawan juga merupakan hadiah lho. Bahkan tak salah jika Anda meng hadiah kannya tiap hari!
Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di
rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.

* TANGGAPAN POSITIF *

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita.
Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,
berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi
Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
permintaan maaf) adalah hadiah indah yang sering terlupakan.

* KESEDIAAN MENGALAH *

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya
Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan
itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan hadiah "kesediaan mengalah". Okelah, Anda
mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarut- larut?


Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada
manusia yg sempurna di dunia ini.
* *
* SENYUMAN *

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita.
Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Senin, 09 Mei 2011

Arti Sebuah Pertemanan

Tadi malam ketika saya sedang berleyeh-leyeh, beristirahat setelah melakukan rutinitas olah raga sore saya, seorang teman mengirimkan pesan singkat melalui telepon genggam.
Dia berkata (dan saya kutip tepat seperti yang ia katakan) : “I don’t agree with ‘friends come and go’. They COME when u use ur heart,they GO when u use ur Ego”.
Kalimat pendek tersebut kemudian berbuntut pada percakapan di telepon dan juga rantaian pesan singkat dengan sang teman sampai dengan esok paginya.
Kalimat pendek itu adalah kalimat yang cukup menggugah nurani saya dan merangsang pikiran untuk menganalisanya.
Kenapa?
Karena saya adalah individu yang mempercayai bahwa di kehidupan yang fana ini tidak ada suatu hal yang permanen.
Semua pasti berubah.
Dengan kata lain, ya tentunya, akan tiba masa dimana teman-teman yang selama ini hadir dan datang dalam hidup kita akan pergi kok!
Tetapi kemudian seiring dengan rentetan diskusi tadi dengan sang teman, tiba-tiba saya sampai pada satu titik kesimpulan yang berbeda.
Segala hal sudah pasti berubah dalam kehidupan kita ini.
Pada satu masa akan ada teman yang datang dan ketika kedua belah pihak merasakan kecocokan maka hubungan tersebut pun dapat berlanjut.
Kita kemudian menjalin pertemanan dengannya, menghabiskan waktu bersama, tertawa dan bahkan menangis bersama, melakukan beragam segudang aktifitas bersama tanpa menyadari waktu kebersamaan tersebut tetap berjalan serta berlalu.
Tidak menyadari waktu yang terus berjalan tersebut sampai kemudian tiba pada satu titik dimana konflik mungkin saja muncul.
Perjalanan yang paling mulus pun pastilah memiliki lubang, sekecil atau sebesar apapun juga.
Ketika lubang itu hadir dalam hubungan pertemanan yang terjalin, argumen pun mulai bermunculan.
Masing-masing pihak berkutat akan keyakinan bahwa dirinya lah yang paling benar.
Terkadang bahkan argumen itu bahkan tidak ada dan keduanya memilih untuk diam seribu bahasa tanpa merasa perlu untuk mengucapkan satu patah kata pun.
Ketika itu yang terjadi lalu apa yang akan dilakukan??
Saya percaya dari dua pilihan saja yang tersedia disini, inilah saat dimana kita dapat menggunakan hak kita untuk memilih secara bebas pilihan yang tersedia.
Kita dapat bertindak berdasarkan hati kita.
Atau kita dapat lebih memilih untuk bertindak mengikuti Ego kita.
Pada titik inilah, pertemanan yang terjalin selama itu akan tiba pada masa-masa ujian.
Akankah pertemanan tersebut dapat dipertahankan atau akankah ia usai begitu saja.
Pertemanan itu sendiri sudah tentu melibatkan paling sedikit dua pihak.
Dan ketika sudah ada lebih dari dua pihak yang terlibat berarti lebih banyak pula pikiran, perasaan serta perilaku yang berbeda-beda yang terlibat.
Saya tentunya tidak dapat menuntut pihak lain untuk benar-benar memiliki pikiran, perasaan dan tindak tanduk yang sama dengan saya.
Berdasarkan hal itulah maka saya tidak terlalu setuju dengan kalimat pertama teman saya :
Buat saya teman memang pasti akan datang dan pergi.
Namun saya setuju sekali dengan kalimat keduanya :
Ketika saya mampu untuk mendengarkan kata hati saya pertemanan yang terjalin dapat tetap dipertahankan, sedangkan ketika saya berkutat dengan Ego saya maka pertemanan tersebut dapat tiba pada titik akhir.
HANYA SAJA, ini bukanlah kondisi yang sudah pasti!
Saya bisa saja sudah lebih banyak menggunakan hati saya dan mencoba mengatasi kondisi yang ada sebijak mungkin, tetapi tetap saja sang teman memutuskan untuk beranjak pergi.
Saya bisa pula ngoyo menggunakan Ego saya tapi sang teman dengan setia tetap berada di samping saya.
Hal itu bergantung pada pilihan mereka dan pilihan mereka semata toh.
Sehingga saya sampai pada kesimpulan bahwa dalam konflik yang muncul, serta dalam usaha untuk mempertahakan jalinan pertemanan yang ada, selama saya sudah yakin bahwa saya telah melakukan setiap usaha sebaik mungkin secara bijak mengikuti kata hati yang ada, maka apapun yang kemudian menjadi pilihan teman saya dan segala tindakan yang dilakukannya sama sekali bukan urusan ataupun kuasa saya.
Dia dapat saja beranjak pergi.
Dia juga dapat saja tetap tinggal.
Semua hal tersebut benar-benar murni merupakan pilihannya & pilihannya semata.
Saya hanya dapat memastikan bahwa saya telah berbuat semaksimal mungkin (maksimal berdasarkan penilaian saya tentunya, karena kondisi maksimal bagi setiap orang memiliki arti yang sangat subyektif).
Lagi pula terkadang waktu untuk bersama-sama sudah berakhir.
Setiap pihak yang selama ini terlibat bersama sudah tiba pada sebuah persimpangan dan masing-masing pihak harus mengambil jalur yang berbeda.
Ketika kita enggan untuk saling melepaskan, kita malah akan terhambat dan berkutat terus-menerus di persimpangan tersebut yang menyebabkan kita tidak bisa lagi meneruskan perjalanan kita untuk terus belajar berkembang menjadi individu yang lebih baik dalam hidup ini.
Jadi sekali lagi, saya berpikir jika memang pertemanan yang saya jalin selama ini mengalami ujian, saya hanya dapat memastikan bahwa saya akan dan telah melakukan semaksimal mungkin yang bisa saya lakukan.
Setelah itu, dengan ikhlas, saya menyerahkan hasil akhirnya kepada Yang Kuasa.
Saya dengan senang hati bersedia menyerahkan keputusan akhir kepada-Nya selama saya tahu bahwa saya telah berbuat semaksimal mungkin.
Jika memang jalinan tersebut masih dapat dipertahankan, saya bersyukur.
Jika memang jalinan tersebut harus terputus dan kami memilih jalan yang berbeda, saya pun bersyukur.
Saya toh tetap akan menyimpan dan mensyukuri setiap momen yang telah kami lalui bersama karena saya yakin momen apapun itu yang telah kami lalui bersama pastilah memberikan pelajaran tersendiri bagi diri kami masing-masing.
Pada titik dimana saya harus melepaskan kelekatan yang ada, maka dengan keikhlasan kelekatan itu pun saya lepaskan.
Tanpa penyesalan, namun diiringi dengan emosi yang tepat.
Pertemanan memang suatu hal yang menjadi bumbu sedap dalam kehidupan sosial kita.
Ketika bumbu tersebut sudah tidak cocok lagi dengan masakan yang akan kita buat, dan bahkan setelah beragam percobaan usaha maksimal tetap tidak cocok, mungkin memang sudah saatnya kita mengganti bumbu tersebut.
Kecuali jika kita ingin menghasilkan masakan dengan rasa yang aneh di lidah ini dan hampir tidak mungkin untuk dinikmati.
Benar-benar sebuah pesan singkat pendek yang kemudian menghasilkan proses berpikir yang menyenangkan.
Proses berpikir yang mungkin sedang saya butuhkan saat ini.
Terima kasih untuk sang teman yang telah berbagi proses berpikir ini dengan saya…

Kamis, 05 Mei 2011

HARUSKAH SAYA BANGKIT??

“Kenapa harus bangkit? Saya tidak jatuh.” Bangkit tidak selamanya bagi orang yang baru saja jatuh. Bagi orang yang yang baru saja jatuh, bangkit adalah sebuah keharusan. Lalu bagaimana jika seseorang yang tidak jatuh, apakah harus bangkit juga?
Pertama: banyak orang yang tidak sadar kalau dia sebenarnya sedang jatuh. Yang kedua: bisa jadi seseorang itu tidak akan jatuh karena dia sudah berada di dasar. Dan yang ketiga: siapa pun Anda, jika ingin mengubah hidup ke kehidupan yang lebih tinggi. Jika Anda salah satu dari ketiga orang ini, maka Anda harus bangkit. Setidaknya, saya termasuk kelompok yang ketiga. Bagaimana dengan Anda?

Mimpi Buruk? Anda Harus Bangkit!

Salah satu ciri orang yang harus bangkit ialah orang yang sedang merasakan mimpi buruk dalam hidupnya. Jika kehidupan Anda serasa sebuah mimpi buruk, maka langkah satu-satunya ialah Anda harus bangun dari “tidur panjang” Anda. Anda harus bangkit.
Semua masalah Anda yang menghimpit tidak akan sirna begitu saja hanya dengan dikeluhkan. Tidak akan hilang hanya dengan dipikirkan saja. Yang harus Anda pikirkan ialah solusinya. Inilah langkah awal Anda untuk bangkit. Saat Anda sudah menemukan solusinya, langkah selanjutnya ialah bertindak.
Terlepas apakah solusi itu akan berhasil atau tidak, Anda harus tetap bertindak. Ambil langkah awal sesegera mungkin. Inilah satu-satunya cara untuk bangkit: bertindak. Bukan diam. Bukan menyerah. Bukan menunggu orang lain yang menggelar karpet merah untuk Anda. Bangkitlah! Ambillah tindakan.

Mimpi Di Siang Bolong? Anda Harus Bangkit!

Ciri kedua orang yang harus ialah mereka yang menginginkan sesuatu, tetapi keinginan itu hanya tersimpan di angan-angan. Anda ingin mobil, rumah idaman, atau ibadah haji, tetapi hanya di mulut dan di hati saja. Seolah, semua itu jauh dari Anda. Seolah itu semua hanya milik orang lain. Jika Anda memiliki pikiran seperti ini, artinya Anda harus bangkit. Jangan diam saja.
Mulailah dengan belajar atau bertanya. Sudah banyak orang yang kondisi tidak beruntung tetapi bisa mendapatkan rumah idaman, mobil, dan ibadah haji. Mungkin mereka beruntung, tetapi itu jangan sampai menghentikan Anda untuk berusaha. Jangan sampai Anda juga mengandalkan keberuntungan datang kepada Anda. Dari pada hidup hanya diisi dengan menunggu keberuntungan, akan lebih baik jika Anda bangkit menjemput keberuntungan.

Tidak Ada Perubahan? Bangkitlah!

Dan yang ketiga, jika Anda sudah lama menjalani hidup tanpa perubahan berarti, artinya ada yang salah dalam hidup Anda. Artinya: Anda harus bangkit.
Mulailah dengan mengembangkan horizon Anda. Tinggalkan cara berpikir di dalam kotak. Berpikirlah sesuatu yang baru, yang akan membawa peningkatan pada hidup Anda. Kemudian, perubahan hanya akan terjadi jika Anda bergerak.
Jika salah satu kasus diatas terjadi pada diri Anda, maka satu kata ini penting bagi Anda: bangkit!

SALAH SATU POTENSI ITU ADALAH IDE-IDE

Benarkah kita memiliki potensi yang dahsyat? Ya tentu saja, dan salah satunya adalah ide-ide yang ada di dalam kepala Anda. Saya mengatakan ada di kepala Anda, sebab memang ide-ide tersebut sudah ada. Jumlahnya sangat banyak, sebanding dengan proses belajar Anda selama ini.
Jika Anda tahu tekniknya, Anda bisa menghasilkan jutaan ide yang selama ini terpendam dalam kepala Anda. Diantara jutaan ide tersebut, akan ada beberapa ide yang luar biasa yang memapu mengubah hidup Anda atau mengatasi masalah terbesar Anda saat ini.

Anda Punya Potensi: Jangan Cepat Menyerah

Ada dua kondisi saat seseorang disebut menyerah. Bukan hanya bagi orang yang sedang terpuruk saja, tetapi mungkin bagi Anda yang merasa baik-baik saja.
Pertama: seseorang yang sedang ditimpa masalah besar atau musibah yang berat, kemudian dia berputus asa tidak berusaha bangkit dan pasrah apa pun yang terjadi. Ini adalah menyerah.
Kedua: orang yang merasa baik-baik saja, tetapi dia memiliki impian yang besar tetapi dia tidak berusaha mengejarnya atau pernah mencoba tetapi berhenti. Orang macam ini masih tergolong menyerah, karena dia menyerah untuk berusaha mencapai cita-citanya.
Terlepas kondisi mana yang terjadi, jangan mudah menyerah,  karena kepala Anda sebenarnya adalah gudang ide. Masih ada yang bisa Anda lakukan, baik itu untuk keluar dari masalah Anda atau untuk mengejar cita-cita Anda yang tinggi.
Saat Anda bingung, apa lagi yang harus dilakukan, berpikirlah. Keluarkan ide-ide Anda. Olah ide-ide Anda. Jangan pernah berhenti berpikir untuk menghasilkan ide-ide cemerlang yang bisa saja mengatasi masalah Anda atau memberikan gagasan untuk mencapai cita-cita yang tinggi.

Keluarkan Potensi Itu: Berpikirlah Di Luar Kotak

Mengapa ide-ide yang sudah ada di dalam kepala tidak keluar? Sebab Anda berpikir di dalam kotak. Artinya Anda hanya berpikir dalam pakem yang itu-itu saja, hanya memilih ide yang biasa dilakukan, atau hanya melihat gagasan yang mudah diterima. Padahal seringkali ide-ide brilian datang dalam wujud yang aneh, sulit diterima, dan belum pernah dilakukan.
Mengapa berpikir di dalam kotak?
Penyebabnya adalah:
  1. Keengganan untuk menerima sesuatu yang baru, aneh, dan belum pernah dilakukan. Padahal selama itu halal, silahkan saja dicoba.
  2. Karena input yang masuk ke dalam pikiran Anda sangat terbatas. Kurangnya pemicu untuk membangkitkan ide-ide yang terdalam. Cobalah lihat dunia luar. Baca buku, baca majalah, baca internet, dan pergilah ke luar. Anda akan menemukan banyak hal baru yang akan memicu ide-ide baru.
  3. Tidak tahu bagaimana caranya membangkitkan ide-ide baru yang ada di dalam pikiran Anda. Untuk itu, Anda perlu belajar teknik-teknik kreativitas baik itu teknik sistematis maupun intuitif. Keduanya sama, jika digabungkan akan memiliki kekuatan dahsyat.

Ambilah Tindakan, Sekecil Apa Pun Ide Anda

Setelah Anda berhasil mengeluarkan dan menemukan ide-ide cemerlang, itu tidak akan berguna jika Anda tidak mengambil tindakan. Sekecil apa pun ide Anda. Sesederhana apa pun ide Anda. Anda tetap perlu mengambil tindakan, setidaknya menguji ide tersebut, bahkan untuk sekedar mencatatnya. Tindakan adalah satu-satunya bentuk penghargaan Anda terhadap ide Anda sendiri.
Saat Anda menemukan ide, kemudian Anda tidak mengambil tindakan, artinya Anda tidak menghargai diri sendiri. Jika tidak mungkin dilakukan sekarang, catatlah. Jika tidak, ide tersebut akan kabur kembali alias hilang, lenyap ditelan oleh apa yang disebut lupa.
Jadi, bangkitkan ide dan ambilah tindakan. Selalu ada ide artinya selalu ada tindakan yang bisa diambil baik untuk mengatasi masalah atau mencapai pencapaian besar. Jangan cepat menyerah, sebab Anda memiliki potensi yang dahsyat. 

Selasa, 03 Mei 2011

Cangkir dan Kopi

Dlm sebuah acara reuni, bbrp alumni Univesitas Barkeley, California menjumpai dosen kampus mrk dll.
Melihat para alumni tsb ramai2 membicarakan kesuksesan mrk, profesor tsb sgr ke dapur & mengambil seteko kopi panas & bbrp cangkir kopi yg berbeda-beda. Mulai dr cangkir yg terbuat dr kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tsb menyuruh para alumni utk mengambil cangkir & mengisinya dgn kopi.

Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi, profesor tsb berkata, “Perhatikanlah bhw kalian semua memilih cangkir2 yg bagus & kini yg tersisa hanyalah cangkir2 yg murah & tdk menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tdk mendptkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang org lain & mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pd cangkir,  padahal yg kalian nikmati bknlah cangkirnya melainkan kopinya.”
Hidup kita spt kopi dlm analogi tsb di atas, sdgkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan & harta benda yg kita miliki.

Pesan moralnya:
Jgn pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting. Jgn berpikir bhw kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pe -kerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yg sgt keliru.
Kualitas hidup kita ditentukan oleh “Apa yg ada di dalam”  bukan “Apa yg kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tdk pernah merasakan damai, sukacita & kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Itu sgt menyedihkan, krn itu sama spt kita menikmati kopi basi yg disajikan disebuah cangkir kristal yg mewah & mahal.

“Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.”

Senin, 02 Mei 2011

Janji Sang Optimis



Aku berjanji: menjadi kuat sehingga tak ada yang bisa mengganggu ketenangan pikiranku.

Aku berjanji: selalu berbicara tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kepada setiap orang yang aku temui.

Aku berjanji: membuat semua temanku merasa ada sesuatu yang berharga dalam diri mereka.

Aku berjanji: melihat sisi baik segala sesuatu dan mewujudkan optimismeku.

Aku berjanji: berpikir hanya yang terbaik, bekerja hanya untuk yang terbaik, dan mengharapkan hanya yang terbaik.

Aku berjanji: bersikap sama bersemangatnya tentang kesuksesan orang lain seperti tentang kesuksesanku sendiri.

Aku berjanji: melupakan kesalahan masa lalu dan terus maju dalam pencapaian yang lebih besar di masa depan.


Aku berjanji: berwajah ceria setiap saat dan tersenyum kepada setiap makhluk hidup yang aku temui.

Aku berjanji: memberikan begitu banyak waktu untuk perbaikan diri sendiri sehingga aku tak punya waktu lagi untuk mengkritik orang lain.


Aku berjanji: menjadi terlalu bijaksana untuk khawatir, terlalu mulia untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk membiarkan ada masalah.

Aku berjanji: berpikir baik tentang diri sendiri dan menyatakan fakta ini pada dunia, bukan dengan perkataan sombong tapi dengan tindakan yang mulia.

Aku berjanji: hidup dengan keyakinan bahwa seluruh dunia memihakku selama aku selalu memberikan upaya terbaikku.

Aku berjanji: melaksanakan semua janjiku dengan segenap keyakinanku, jiwa dan ragaku.

Rabu, 06 April 2011

KISAH KASIH SEORANG IBU

Seorang ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si Ibu bertanya “itu burung apa yang berdiri disana??”
”Bangau Mama” anaknya menjawab dengan sopan.

Tak Lama kemudian si Mama bertanya lagi.
”itu yang warna putih burung apa?”
Sedikit kesal anaknya menjawab ”ya bangau mama?..”

Kemudian Ibunya kembali bertanya
”Lantas itu burung apa?” Ibunya menunjuk burung bangau tadi yang sedang terbang..
Dengan nada kesal si anak menjawab ”ya bangau mama..kan sama saja!! Emang mama gak liat dia terbang!!”

Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan..
“Dulu 26 Tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yang sama untuk mu sebanyak 10 kali..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku 2 kali..”

Si anak terdiam dan memeluk mamanya..

Pernah kita memikirkan apa yang telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita?
Sayangilah mama/ibu mu dengan sungguh-sungguh karena sorga berada di telapak kaki Ibu.

Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.

*pernah kita ngomelin dia(Ibu)?
”Pernah”

*Pernah kita cuekin dia(Ibu)?
”pernah”

*Pernah kita berfikir apa yang dia(Ibu) pikirkan?
”nggak?”



*Sebenarnya apa yang dia pikirkan?
”Takut”
-         Takut ga bisa liat kita tersenyum, nangis atau ketawa lagi.
-         Takut ga bisa ngajar kita lagi.

Semua itu karena waktu dia singkat. Saat mama/papa menutup mata, ga akan lagi ada yang cerewet.
Saat kita nangis manggil-manggil dia, apa yang dia bales?
”dia cuma diam”
Tapi bayangannya tetap di samping kita dan berkata : “anakku jangan nangis, mama/papa masih di sini. Mama/papa masih sayang kamu”

*Dedicated untuk seluruh orang tua kita.

Selasa, 05 April 2011

IBU KU SEORANG PEMBOHONG

Sebelum berkomentar baca dulu dengan benar yah..
Tidak sengaja saya lihat- lihat trit di forum sebelah, ada satu artikel yang membuat saya langsung menangis.
Kisahnya hampir sama dengan apa yang saya alami. berikut tulisannya...

PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan.

Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata :”Makanlah nak ibu tak lapar.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.

Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : “Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.

Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu

terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : “Minumlah nak, ibu tak haus!!”

PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.

Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu. Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : “Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.

Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : “Jangan susah-susah, ibu ada uang.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.

Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; “Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang.”

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN .

Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : “Jangan menangis nak, ibu tak sakit.”

Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali.
Anda beruntung karena masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, ‘Ibu,saya sayang ibu.’ Tapi tidak saya, hingga
kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu…..

di kutip dari :  http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7079786 

Dulu sewaktu ibu saya masih hidup, ibu terkadang mengeluh kalau dia selalu kapanasan kalau tidur.
Mungkin cuma itu kejujuran ibu yang pernah aku dengar . Biasanya beliau tidak pernah berkeluh kesah.
Selalu saja tutupi semuanya di depanku.

Begitu saya ada rejeki, saya buat kamar mirip rumah kecil di belakang rumah. saya pasang AC di sana. saya belikan tempat tidur yang empuk. saya ingin ibu bisa tidur senyaman mungkin.
Lalu apa yang terjadi ...ibu menangis memeluk aku.
dia bilang "heksa, ibu bangga punya anak seperti kamu"

Besoknya dia pamerkan kamar barunya kepada tetangga sambil berkata " kamar ini anaku yang buat ..loh"

tidak hanya itu saja dia juga bawa teman-teman pengajiannya ke rumah, dia pamerkan kamar barunya itu sambil selalu berkata dangan bangga " ini heksawati yang buat loh..."

Bayangkan hanya dengan membuat sebuah kamar.
Berapa biaya membuat kamar ? tidak sampai puluhan juta. tidak sampai membuat kita bangkrut. tapi hanya dengan kamar itu ibu bisa bangga punya anak seperti aku. 

Bagi anda yang sudah mempunyai keluarga. mungkin anda bisa hidup senang dengan anak istri /suami.
Anda lakukan yang terbaik buat mereka. Anda bisa buat mereka senang. Anda bisa ajak mereka naik mobil anda. Anda ajak buat mereka bertamasya , makan enak setiap hari. Anda bahkan buat rumah bagus untuk mereka.
Tapi pernahkah anda terpikir untuk membuat senang orang yang berada di belakang kesuksesan kita. Membuat senang ibu kita ?

Setiap ada rejeki, Yang pertama kita kasih kabar adalah anak istri / suami kita. Yang  pertama kita buat senang-senang adalah  keluarga kita.
tanpa pernah ingat untuk ikut menyenangkan ibu kita.

Kita  kalau kita ada masalah, orang yang pertama kita temui adalah ibu kita. Kita hanya ingat beliau ketika kita susah.

Masih pantaskah kita di panggil seorang anak ? masih pantaskah kita di panggil sebagai orang terhormat ?

Bagi teman-teman yang masih mempunyai ibu,..Jangan pernah sia-siakan seorang ibu.
Buatlah beliau bangga telah mempunyai anak seperti kita.
Buatlah beliau bangga hingga mau berdiri sambil menunjuk ke arah kita " Lihatlah Dia itu anakku  !!!!" 
Jangan pernah tunggu sampai terlambat.

Untuk ibu,..Semoga engkau tenang di alam sana..
Aku sayang kamu,... Ibu


Selasa, 29 Maret 2011

Gunda Gulana Pacar Aktivis

O Mama lihatlah.  Pacarku yang kini seorang aktivis.  
O Mama lihatlah.  Memar bekas rotan mister Garnisun.    
Sekarang dia membawa selebaran gelap.  
Pacaran tidak romantis ngomongin politik.    
Oh mama lihatlah.  Dia lebih peduli ibu pertiwi.  
Oh mama maafkan,  aku cemburu pada ibu pertiwi.   
Sekarang dia membawa selebaran gelap. 
Pacaran tidak romantis ngomongin politik.

Senin, 28 Maret 2011

PERKEMBANGAN SASTRA DI INDONESIA

Dijajah Jepang selama 3,5 tahun merupakan pengalaman penting dalam sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sastra pada khususnya. Bahasa Indonesia tadinya dihindari Belanda agar jangan resmi menjadi bahasa persatuan, oleh orang Jepang bahasa Indonesia dijadikan satu-satunya bahasa yang harus dipergunakan di seluruh kepulauan.
Dengan makin intensifnya penggunaan bahasa Indonesia di kepulauan Nusantara, sastra Indonesia pun mengalami intensifikasi juga. Keimin Bunka Shindomerupakan kantor pusat kebahasaan yang dibentuk oleh Jepang. Selain itu, Jepang juga mengadakan perkumpulan sandiwara dibawah P.O.S.D (Perserikatan Oesha Sandiwara Djawa ) .

Pada masa penjajahan Jepang banyak orang menulis sajak, cerpen, dan sandiwara. Sedangkan roman kurang diterbitkan hanya dua Cinta Tanah Air, karangan Nur Sultan Iskandar dan Palawija (1944) karya Karim Halim. Keduanya roman propaganda yang bernilai sastra.
Pada masa inilah bahasa Indonesia mengalami pematangan, seperti tampak pada sajak Chairil Anwar dan prosa Idrus yang tidak hanya sekedar alat untuk bercerita atau menyampaikan berita, tetapi telah menjadi alat pengucap sastra yang dewasa. Usaha inilah yang menyebabkan dimulainya suatu tradisi puisi Indonesia yang hampir tak terbatas. Bahasa sajak Khairil Anwar bukan lagi bahasa buku yang terpisah dari kehidupan, tetapi bahasa sehari-hari yang menulang-sumsum, membersit spontan.
Kehidupan yang morat-marit juga mengajar para pengarang supaya belajar hemat dengan kata-kata. Setiap kata, kalimat, setiap alinea ditimbang dengan matang, baru disodorkan kepada pembaca. Juga segala superlativisme dan perbandingan yang penuh retorika yang menjadi cirri dan kegemaran para pengarang pujangga baru telah ditinggalkan.
Selanjutnya, coba Anda cari tahu, siapa-siapa penyair dan pengarang yang karyanya terbit pada masa itu? Informasi lengkap tentang perkembangan sastra Indonesia pada periode 1942-1945 tersedia di www.geocities.com/daudp65.
Tahun 30-an
Pada tahun ini fiksi populer kembali menghangat, dengan banyaknya terbitan “roman Medan” yang R. Roolvink menyebutnya “roman pictjisan”. Sebenarnya mengapa di sebut picisan? Karena di jualnya juga se picis (sepuluh Sen).

Tahun 50-an
Yang sangat menonjol pada saat itu yaitu karya Motinggo Busye. Dan cerita-cerita silat. Karya-karya yang diterbitkanpun, kebanyakan karya-karya tahun 30-an yang belum sempat diterbitkan saat itu. Karya-karya pada saat itu penuh dengan propaganda, untuk mengganggu status kuo Jepang pada saat itu. Karya tahun 50-an hingga 70-an yang lebih mendominasi adalah cerita sex.


Tahun 70-an
Pada tahun 70-an, pertumbuhan penulis perempuan begitu pesat dan mendominasi karya-karya yang terbit. Mengapa perempuan yang mendominasi? karena Ketika industri mulai hidup, kaum wanita mulai bangkit (emansipasi). Hal ini dipengaruhi oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Didukung juga oleh penerbit-penerbit yang berlabel wanita. Seperti majalah Femina (mulai terbit pada tanggal 18 September 1972) dan majalah kartini, yang didirikan oleh Lukman Umar. Majalah Kartini pertamakali diterbitkan pada tahun 1973 dan sangat populer di Indonesia.

Tahun 90-an
Pada tahun ini sastra populer sangat bergairah, tetapi yang lebih menonjol adalah sastra remajanya. Majalah-majalah remaja begitu di gandrungi. di tahun 90-an ini juga cerita Lupus semakin populer. Tapi perlu diketahui juga sastra serius mulai bangkit, ini terlihat dengan beralihnya sastra koran pada sastra serius, sehingga sastra populer dan serius mulai berbaur.