Tampilkan postingan dengan label menulis artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis artikel. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Agustus 2011

LOMBA MENULIS ARTIKEL POS INDONESIA 2011

Dalam memperingati 265 tahun usia pelayanan pos di Nusantara, PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan ”LOMBA MENULIS ARTIKEL POS INDONESIA 2011”. 

Kegiatan ini sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat dan insan pers untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kemajuan PT Pos Indonesia (Persero).  . Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), I Ketut Mardjana menyampaikan bahwa lomba ini tidak lain dimaksudkan untuk mengajak masyarakat menggali pandangan serta kesadaran terhadap pentingnya fungsi dan peran pelayanan pos yang strategis bagi masyarakat, bangsa dan Negara.     Kegiatan lomba tersebut juga dapat menggali pendapat, saran dan ide-ide cemerlang yang sangat berharga bagi Pos Indonesia kedepan.


 “Pos Indonesia 265 Tahun Satukan Nusantara” menjadi tageline peringatan, dan lomba artikel yang terbuka bagi seluruh Jurnalis dan para penulis umum ini bertemakan “Learning from The Past, Developing for The Future”. Dari hasil lomba, akan dipilih 8 pemenang kategori Jurnalis dan 8 pemenang kategori Umum, dengan hadiah uang tunai. Persyaratan artikel yang dikirim harus dimuat di media massa cetak dalam periode sejak tanggal 16 Agustus 2011 sampai dengan 15 Oktober 2011. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 14 November 2011. Untuk mengetahui informasi selengkapnya klik  http://www.posindonesia.co.id.



“Learning From The Past, Developing For The Future”
Makna dari tema yang diusung tersebut diantaranya menumbuhkan kesadaran seluruh stakeholder akan eksistensi layanan pos dalam tiga dekade, dimana terkandung sebuah proses pembelajaran yang sangat panjang, mengenyam perjalanan sejak jaman sebelum kemerdekaan, tetap survive sampai saat ini, bahkan Pos Indonesia telah lama membangun jaringan sehingga layanan pos kini serba berteknologi. Lalu bagaimana menggapai harapan untuk kemajuan bisnis pos kedepan.

Lebih dari dua setengah abad, Kantor Pos pertama didirikan oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff, di Batavia pada 26 Agustus 1746.  Sejak itulah Kantor Pos mencirikan bahwa kehidupan saling berkirim surat dan barang sangat dibutuhkan untuk memperlancar komunikasi antar masyarakat dan pemerintah Indonesia.  


Sebagaimana dalam peringatan Hari Pos Dunia (tahun 1874 di ibukota Swiss, Bern) yang nanti jatuh pada tanggal 9 Oktober, dikumandangkan untuk meningkatkan kesadaran yang lebih luas akan peran sektor layanan pos terhadap kehidupan manusia, kehidupan bisnis, serta terhadap pembangunan sosial dan ekonomi negara. Lebih dari 150 negara merayakan Hari Pos Dunia dalam berbagai cara.


Peran layanan pos di Indonesia menyatukan Nusantara berlangsung mengarungi berbagai perubahan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Namun justru dinamika kebangsaan tersebut telah mampu mendewasakan pelayanan perposan. Peran dan fungsi layanan pos tentunya sangat  berkontribusi dalam mempersatukan dan membangun entitas bangsa Indonesia. Generasi ke generasi, layanan pos selalu mendampingi dinamika pembangunan dari masa ke masa. 


Pos Indonesia juga turut berperan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia, dimana telah terjadi peristiwa perebutan Gedung PTT dari pemerintah kolonial Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada tanggal 27 September 1945 yang diperingati sebagai Hari Bakti Postel.


Mengacu pada prinsip “single postal territory” dari Universal Postal Union, Kantor Pos adalah sarana pelayanan publik yang wajib menyampaikan setiap kiriman masyarakat dari siapapun, dari manapun, kemanapun, tak terbatas sampai ke pelosok tanah air, bahkan ke wilayah terluar/terdepan sekalipun, hingga ke ujung dunia, Kantor Pos wajib menyampaikan amanah .++++


PROFIL PT POS INDONESIA (Persero)
Pos Indonesia adalah penyelenggara layanan pos yang telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone) yakni badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Statusnya telah 5 kali mengalami perubahan sampai pada status Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Jaringannya semakin berkembang hingga kini terbangun sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan lokasi transmigrasi. Pemanfaatan teknologi telah membangun 3.800 Kantorpos online, dilengkapi sejumlah elektronic mobile pos di beberapa kota besar.    Jaringannya membentuk rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi, dilengkapi dengan sistem Kode Pos yang mampu mengidentifikasi secara akurat setiap jengkal alamat.

Bisnisnya terbagi menjadi 3 (tiga) bisnis utama, yakni mail (surat & paket), logistik, dan jasa keuangan. Di bidang jasa keuangan, kesuksesannya dibidang jasa keuangan yang tahun ini terlihat tumbuh cukup tajam, hingga optimis memposisikan Pos Indonesia sebagai National Payment System. Pos Indonesia kini bahkan telah menjadi “the bank for the unbank society”. Unbank society atau cash based society yang berjumlah sekitar 200 juta dibanding 40 juta penduduk yang memiliki rekening bank, kelompok menengah ke bawah mayoritas berdomisili di wilayah pedesaan menjadi sasaran dan target.


Untuk urusan bisnis logistik, ketersebaran network di Nusantara membuat Pos Indonesia optimis akan dapat berperan sebagai “National Backbone Logistic” yang mampu mendukung pergerakan bisnis dan pertumbuhan industry dari Sabang sampai Merauke.


Menatap kondisi saat ini, strategi pengembangan Agenpos-Agenpos dibutuhkan untuk memperluas jaringan pos. Strategi tersebut dilakukan melalui pola kemitraan yang memanfaatkan masyarakat tak terkecuali individu.


Sesuai tuntutan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Pos, Pos Indonesia melakukan Program penyehatan Perusahaan dengan cara melakukan Revitalisasi tahun 2011 s.d 2015. Revitalisasi meluncurkan Visi baru  yakni : “Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam layanan suratpos, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya”. 


Lima Misi yang dibangun adalah  : 

  1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
  2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi.
  3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
  4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
  5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.

Sedangkan Motto barunya adalah “Tepat Waktu Setiap Waktu”.

Peningkatan kinerja keuangan dibuktikan oleh peraihan beberapa penghargaan dari berbagai lembaga. Tax Award diraih dari Menteri Keuangan sebagai institusi Favorit dalam melayani penerimaan pembayaran pajak.   Di lingkungan BUMN, Pos Indonesia menerima penghargaan sebagai salah satu perusahaan BUMN  terbaik dalam melakukan sinergi dengan BUMN lain, dan sebagai BUMN Teraktif Pengelola Portal Aset Sektor Transfortasi dan Pergudangan.  Hasil survei integritas sektor publik untuk tahun 2009 yang dilakukan oleh KPK, Pos Indonesia  memperoleh Skor Integritas Tertinggi untuk Layanan Pembayaran Bantuan Pemerintah.


Dalam kiprah Internasional, Pos Indonesia memperoleh sertifikat Quality Management Certification dari Universal Postal Union. Pemberian penghargaan ini  merupakan salah satu bukti bahwa Pos Indonesia telah siap memasuki era persaingan industri perposan global yang semakin kompetitif. Penghargaan Internasional lainnya yakni sebagai “Asia Pacific Agent of The Year 2010” dan “Business  Champion 2010” dari Western Union. 

Bandung, 16 Agustus 2011
PT Pos Indonesia (Persero)
Manajer Public Relations

Kantor : Jl. Anggrek 59 Bandung 40114
Telpon 022-7207519
Fax 022-7271957
Email mkomrat@posindonesia.co.id, humaspos@yahoo.com

Selasa, 02 Agustus 2011

Bagaimana Menulis Artikel Di Media Massa

Ada banyak ragam pengertian artikel. Menurut Sharon Scull (1987) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah.

Pada saat ini, menulis artikel di media cetak (dan elektronik) sudah menjadi kegiatan yang terhormat dikalangan intelektual. Identitas dan otoritas seorang intelektual akan terangkat jika ia dikenal sebagai seorang penulis artikel. Dengan menulis artikel dimedia cetak, seseorang akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.

Namun demikian, bukan berati “kaum non intelektual” tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menulis artikel di media massa. Belakangan ini, sudah banyak para praktisi, profesional di bidang tertentu dan penulis lepas (freelance) yang melakukan hal sama. Ini tentu fenomena yang menggembirakan, meskipun secara kuantitas juKmlah mereka tidak begitu banyak.

KENALI MEDIA

Isi sebuah media, sekurang-kurangnya terdiri atas dua hal pokok. Pertama Fakta dan kedua Opini. Fakta disajikan dalam bentuk berita (meskipun ada banyak media massa yang beritanya ditulis dengan unsur subjecktivitas tinggi), sedangkan opini diwujudkan dalam bentuk karikatur, tajuk, surat pembaca, kolom, surat pembaca dan artikel. Biasanya, surat pembaca dan artikel memang ditulis oleh penulis luar dalam hal ini adalah pembaca dan masyarakat luas. Rubrik ini ditujukan sebagai sarana membangun komunikasi dua arah antara redaksi dengan pembacanya. Di beberapa media tertentu, pengaruh surat pembaca sangat siginifikan. Misalnya di media nasional seperti KOMPAS dan Tempo.

Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Impilikasinya, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca, termasuk didalamnya efek sosial politis yang mungkin timbul dari tulisannya tersebut.

Meskipun pada umumnya ditujukan untuk kalangan umum, setiap media memiliki kekhususan tertentu. Dalam bahasa bisnis disebut sebagai segmen pasar. Ada penerbitan yang isi artikel ditujukan hanya untuk konsumen bisnis seperti majalah ekonomi dan swasembada. Khusus dibidang komputer seperti CHIP, Elektro indonesia, Komputek. Majalah keluarga seperti Femina dan Bunda. Majalah keisalaman seperti Sabili, Tarbawi, Elfata, Hidayatullah dsb. Media massa umum seperti Jawa Pos, KOMPAS, Suara pembaruan, Republika, Suara Karya, Surabaya Post dan sejenisnya tetap memiliki segmen yang berbeda. Semua tergantung kebijakan redaksi masing-masing.

Oleh karena itu, mengenali karakteristik media yang dituju menjadi sesuatu hal yang sangat mutlak bagi penulis artikel. Seorang penulis artikel harus memahami “selera” dan “Misi” setiap penerbitan masing-masing. Menulis artikel di Jawa Pos memerlukan pendekatan yang berbeda ketika kita menulis artikel di media lokal. Karena ke-2nya memiliki ciri khas masing-masing.

AKTUAL

Apa sebenarnya yang ingin dijual oleh media massa ? INFORMASI. Tepat sekali. Karena itu salah satu kehebatan sebuah media biasanya diukur lewat pertanyaan “seberapa aktual informasi yang disajikan?”. Nah, penulis artikelpun harus mengikuti jalur ini.

Untuk bisa mengetahui aktualitas berita, penulis artikel dituntut untuk gemar membaca dan membaca. Karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi penulis syarat mutlak yang juga perlu dijawab adalah “seberapa besar minat kita untuk membaca?” Lupakan saja menjadi penulis artikel yang baik jika memang tidak suka membaca.

Aktualitas artikel bisa diperoleh dengan mengamati fenomena-fenomena yang saat ini sedang terjadi. Misalnya, ketika terjadi bom bali II silam insting menulis saya langsung bilang “Berarti sistem pertahanan kita lemah”. Berangkat dari situ dan didukung sejumlah referensi saya akhirnya bisa menulis artikel dengan judul “Teknologi Pencegahan Terorisme” yang kemudian dimuat di media Suara Karya. Atau ketika ramai-ramainya protes warga korban SUTET PLN di jakarta kemarin saya juga sempat membuat tulisan “Berbahayakah Radiasi SUTET” yang keesokan harinya langsung dimuat di Radar Surabaya. Sebenarnya secara subtansial isi artikel yang saya tulis diatas tidak terlalu mendalam (bahkan untuk ukuran intelektual sangat dangkal), tetapi karena media mengingikan sesuatu yang aktual, fresh dan baru maka yang demikian pun bisa dimuat. Logikanya mungkin begini “Jelek-jelek dikit gak apalah yang penting aktual, ketimbang artikelnya bagus tapi basi !!!”.

Nah,jika kita mau jeli, ada banyak kejadian dimasyarakat yang bisa kita analisa. Misalnya lagi tentang berita masuknya majalah Playboy, Impor beras, CPNS atau tentang bencana alam yang hingga hari ini masih terus terjadi. Sekali lagi, kuncinya hanya satu : Banyak-banyaklah membaca.

DARI MEDIA KECIL

Jika kita seorang penulis pemula, jangan memaksakan diri untuk menulis artikel di media cetak besar. Lebih baik jika memulai mengirim artikel pada media lokal sembari mulai mengenalkan diri kepada redaksi. Syukur jika bisa secara rutin bisa menulis dimedia yang bersangkutan. Pada umumnya, redaksi media cetak lokal justru memiliki banyak waktu untuk menyeleksi dan memberi komentar terhadap artikel yang masuk.

Ada baiknya juga jika kita menjadi penulis dengan spesialiasi khusus. Bukan berarti menulis sembarang tema tidak boleh, tetapi biasanya redaksi akan memberikan peluang lebih bagi artikel yang ditulis sesuai dengan kompetensinya. Saya misalnya, sejak mulai merintis menulis selalu mengkhususkan diri dibidang Iptek dan pendidikan. Pernah sekali dua kali menulis dibidang sosial, tetapi tidak pernah dimuat.

Penulis-penulis yang sudah punya namapun biasanya hanya akan menulis artikel sesuai dengan kompetensinya. Sebut saja, Yohannes Surya dan Terry Mat yang konsisten menulis tentang dunia ke-fisika-an. R Panca Dahana dengan tulisan seputar kebudayaan. Indra J Pillang biasanya menulis tentang pemilu. Taufik yang biasa menulis artikel tentang astronomi di KOMPAS. Anita Lie, Ki Supriyoko lewat tulisannya seputar pendidikan. Hermawan Kartajaya dengan kolom-kolom marketingnya. Juga ada Hernowo yang biasa menulis artikel tentang baca-tulis atau Tommy Su yang biasa membahas masalah akulturasi kebudayaan. Di Surabaya, ada Pak Alisyabana yang identik dengan tulisan-tulisan tentang problematika tata kota.

Akhirnya, yang tidak boleh kita tinggalkan adalah soal etos kerja. Menulis artikel memerlukan sebuah ketekunan dan kadang-kadang membutuhkan riset kecil-kecilan untuk mendukung validitas data yang kita tulis. Displin untuk tetap menulis, meskipun artikel yang kita kirim belum juga dimuat.


Sumber: http://mediadidik.blogspot.com

Teknik Menulis Artikel

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Itu sebabnya, jika Anda tertarik untuk terjun ke dunia kepenulisan, syarat utamanya adalah harus merajinkan dan membiasakan diri untuk membaca. Membaca apa saja yang bisa dibaca. Insya Allah, dengan banyak membaca akan sangat menumpuk ide yang bisa dijadikan sebagai bahan tulisan. Khusus dalam pembahasan ini (dan yang paling sering ditulis) adalah menulis artikel.
Artikel sendiri bisa berarti karya tulis seperti berita atau esai. Esai adalah karangan prosa (bukan menggunakan kaidah puisi) yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Itu sebabnya, artikel di media massa itu bertaburan data-data teknis, tapi lebih ke arah pemaparan sepintas lalu dan itu murni pendapat pribadi penulisnya setelah membaca pendapat lain dari begitu banyak karya yang telah dibacanya. Nah, bagaimana memulainya? Ada beberapa tips sederhana yang bisa dicoba:
    * 1 Memilih topik
    * 2 Membuat kerangka tulisan
    * 3 Menabung kosa kata
    * 4 Buatlah judul yang menarik
    * 5 Pastikan membuat subjudul
    * 6 Lead menggoda
    * 7 Pranala Menarik

Memilih topik

Memilih topik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Hanya saja, bagi penulis pemula memilih topik sama beratnya dengan membuat judul atau isi tulisan. Padahal, tema atau topik yang bisa diangkat menjadi tulisan begitu banyak dan mudah kita dapatnya. Coba cari yang dekat dengan kita deh. Tanya teman kanan-kiri, nguping dari sana-sini. Atau bisa juga baca koran pagi ini, cari berita yang menarik. Setelah dapat, Anda bisa menulis ulang dengan sudut pandang Anda. Misalnya, judul berita yang Anda ambil adalah perilaku seks bebas remaja. Setelah baca berita itu, dari mulai fakta dan arahnya ke mana, Anda bisa bikin ulang dengan pengembangan yang Anda suka, dengan cara Anda sendiri. Anggap saja misalnya Anda sebagai wartawan yang menyelidiki kasus itu. Andi bisa ubah dengan versi baru tentang penyelidikan kasus seks bebas di kalangan remaja. Sebagai latihan aja kan? Mungkin kok. Coba deh!
Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih topik:
   1. Cari yang sedang menjadi tren.
   2. Atau bisa juga kita menciptakan tren.
   3. Pilih yang dekat dengan kebanyakan sasaran pembaca kita.
   4. Hindari topik yang tidak kita kuasai atau menimbulkan polemik yang tak perlu.
   5. Biasakan berlatih mengikuti peristiwa yang berkembang untuk bahan tulisan.

Membuat kerangka tulisan

Ada baiknya memang membuat kerangka tulisan. Dalam bahasa kerennya, Anda perlu membuat outline. Alasannya, kerangka tulisan berguna untuk membatasi apa yang harus kita tulis. Ibarat Pak Tani yang akan menggarap sawah, ia harus menentukan batas garapannya. Supaya tak melebar kemana-mana, apalagi sampe ngambil jatah orang.
Dengan membuat kerangka tulisan, kita akan mudah untuk menentukan maksud dan arah tulisan. Bahkan kita juga bisa berhemat dengan kata-kata, termasuk pandai memilih kosa kata yang pas untuk alur tulisan kita. Beberapa panduan untuk membuat kerangka tulisan:
   1. Paparkan fakta-fakta seputar tema yang akan kita bahas.
   2. Lakukan penilaian atas fakta-fakta itu. Sudut pandang rasional dan syariat.
   3. Kumpulkan bahan-bahan pendukung argumentasi kita.
   4. Kesimpulan.

Menabung kosa kata

Untuk menjadi penulis, bolehlah kita mencoba untuk menabung kosa kata. Mengumpulkan setiap hari lima saja. Maka dalam sebulan kita punya tabungan kosa kata sekitar 150 buah. Banyak bukan? Kosa kata itu cukup untuk memoles tulisan yang kita buat. Sebab, menulis adalah keterampilan mengolah data-data dalam suatu rangkaian kata. Ibarat kita mau membangun rumah, batu-bata sudah siap, semen dan pasir udah banyak, batu untuk pondasi udah menumpuk. Begitupun dengan kayu, bambu, cat, keramik dan genteng, sampe yang pernik-pernik seperti paku dan instalasi listrik semua udah lengkap.
Perlu keahlian khusus tentunya untuk merangkai semua itu jadi sebuah rumah. Menata batu untuk pondasi, memasang batu-bata dan merekatkannya dengan campuran semen, kapur, dan pasir. Memasang kayu-kayu untuk jendela dan pintu. Tembok yang sudah jadi, perlu dilapisi dempul sebelum akhirnya dicat dengan warna kesukaan kita. Menyusun genteng untuk menutupi atap rumah kita. Sampe rumah itu jadi dan enak dipandang mata. Mengasyikan tentunya.

Buatlah judul yang menarik

Pembaca akan mudah tertarik untuk membaca sebuah tulisan, jika judulnya juga menarik. Anggap saja judul itu sebagai pancingan. Itu sebabnya, boleh dibilang membuat judul perlu ‘keterampilan’ khusus. Tapi jangan kaget dulu, kita bisa belajar untuk membuatnya. Hanya perlu waktu dan sedikit kerja keras dan kerja cerdas untuk terus berlatih. Yakin bisa deh.
Sebagai latihan awal, cobalah Anda sering membaca tulisan orang lain. Kalau Anda mau, coba baca majalah-majalah ibu kota yang oke mengolah kata dalam membuat judul (misalnya TEMPO, GATRA, GAMMA, dan KONTAN). Perhatikan judul-judul tulisannya. Makin banyak Anda membaca judul tulisan-tulisan tersebut, kian terasah imajinasi Anda untuk membuat judul yang menarik hasil kreasi Anda sendiri. Terus terang saya juga banyak menggali ide untuk membuat judul dari majalah-majalah tersebut (selain banyak juga dari buku-buku dan majalah lainnya).
Untuk jenis tulisan yang ngepop, buatlah judul yang pendek. Paling tidak dua sampai empat kata. Jangan sampe panjang seperti rangkaian kereta api (ini cocoknya untuk skripsi). Sebab, jika judul yang kita buat panjang–padahal tulisan ngepop–membuat orang tak tertarik untuk membacanya. Mungkin akan dilewati aja tulisan Anda tersebut. Padahal, boleh jadi isinya sangat menarik.
Judul yang menarik, tidak saja membuat orang penasaran untuk membaca tulisan Anda, tapi juga menunjukkan kelihaian kamu dalam mengolah kata-kata.

Pastikan membuat subjudul

Subjudul amat menolong kita untuk menggolongkan dan membatasi pembahasan dalam sebuah tulisan jenis artikel dan berita. Pembaca pun dibuat mudah membaca alur tulisan yang kita rangkai. Sehingga mereka terus bertahan untuk mengikuti tulisan kita sampai habis. Mereka juga akan sangat terbantu memahami apa yang kita tulis. Itu sebabnya, sub-judul menjadi begitu penting dalam sebuah tulisan.
Subjudul dalam sebuah tulisan, juga berfungsi untuk menghilangkan kejenuhan dalam membaca. Kita juga jadi ada nafas baru untuk menyegarkan kembali tulisan yang akan kita buat. Jadi, berlatihlah untuk membagi alur dengan tanpa memenggal rangkaian dari inti tulisan kita. Itu sebabnya, membuat subjudul adalah solusi paling jitu untuk membagi alur.

Lead menggoda

Lead, alias teras berita adalah sebuah tulisan pembuka yang menjadi titik penting bagi pembaca. Lead yang menarik, sangat boleh jadi akan merangsang pembaca untuk terus membaca isi berita atau artikel yang kita buat. Jika lead-nya kurang menarik, pembaca akan mengucapkan “wassalam” saja. Mereka merasa cukup membaca sebatas judul, atau satu kalimat atau alinea di depan yang tak menarik itu. Jadi, perlu mendapat perhatian juga supaya tulisan yang kita buat mampu menggoda pembaca untuk melanjutkan bacaannya. Boleh dibilang selain judul, lead adalah jajanan yang ‘wajib’ memikat hati pembaca. Itu sebabnya, lead menjadi begitu penting, meski tidak pokok tentunya.
Nah, sekarang, cobalah berlatih menulis sebuah artikel, oke?

Kamis, 14 Juli 2011

LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011

LOMBA INI  TERBUKA UNTUK PELAJAR, MAHASISWA dan UMUM, tanpa batasan umur.

PALING LAMBAT: 17 AGUSTUS 2011

TEMA LOMBA:
 
"KONSEP PEMIKIRAN BAGI PEMBANGUNAN BANGSA YANG BERKARAKTER"



TOPIK:

  • Konsep Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan
  • Konsep Pembangunan Pendidikan yang Berkarakter
  • Konsep Pembangunan Daerah yang Merata
  • Konsep Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia
  • Konsep Pembangunan Demokrasi yang Berkarakter
  • Konsep Menanamkan Semangat Nasionalisme bagi Pemuda
  • Konsep Pembangunan Lingkungan yang Berkelanjutan 

SYARAT PENULISAN:

  1. Masing-masing peserta HANYA boleh mengirim 1 ARTIKEL yang sesuai dengan TEMA dan memilih salah satu TOPIK di atas.
  2. ARTIKEL belum pernah dimuat di koran, majalah, blog, Facebook, Twitter atau media online lainnya.
  3. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
  4. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci).
  5. Mencantumkan Nomor ANGGOTA SMAO WRITING REVOLUTION dalam biodata (jika tidak ada, karya dinyatakan HANGUS), yang ditulis pada halaman akhir naskahARTIKEL.
  6. Kirim naskah ARTIKEL ke alamat email:LombaArtikelWR@gmail.com (dengan menulis di subjek email:LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011)

KRITERIA PENILAIAN
1. Kesesuaian dengan TEMA.
2. Kreativitas pengolahan ide
3. Solusi yang konkrit.
4. Kaidah penulisan dan kelengkapan naskah


HADIAH
  • Juara I : Rp 1.000.000,- (ditambah sertifikat penghargaan)
  • Juara II : Rp 750.000,- (ditambah sertifikat penghargaan)
  • Juara III : Rp 500.000,- (ditambah sertifikat penghargaan)

KETENTUAN KHUSUS:

WAJIB terdaftar sebagai PESERTA KELAS MENULIS ARTIKEL ONLINE (info lebih lanjut klik di sini: SEKOLAH MENULIS ARTIKEL ONLINE (SMAO)



KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA.

Info Lengkap klik: www.menulisdahsyat.blogspot.com

NOMOR KONTAK:
  • 085763208009
  • 083187544269